Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan yang juga Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menyatakan fenomena pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat harus membuat Indonesia menjadi bangsa yang lebih produktif.
Baca: Rokhmin: Pentingnya Dialog Pembangunan Kemanusiaan Indonesia
Rokhmin Dahuri dalam rilis yang diterima Antara, Kamis (6/9), mengatakan penyebab utama nilai tukar rupiah selalu melemah adalah karena defisit neraca perdagangan dimana Indonesia merupakan negara yang lebih banyak mengimpor daripada mengekspor.
"Ini terjadi karena sebagian masyarakat kita konsumtif bukan produktif. Terlihat dari komposisi produk domestik bruto bangsa kita atau pertumbuhan ekonomi kita dimana 60% dari sektor konsumsi," ujarnya.
Untuk itu, ujar dia, jika negara ini ingin maju, maka rumus pertumbuhan ekonominya adalah fungsi dari investasi, ekspor, konsumsi, impor.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus menerapkan prinsip "tangan di atas, bukan di bawah".
"Jurusnya harus cerdas, teknologi, riset dan development. Itulah jangka Panjang yang harus segera dilakukan untuk hasilnya nanti bisa dirasakan lima tahun ke depan," tandasnya.
Dalam konteks jangka panjang, Rokhmin menegaskan pentingnya pemerintah untuk fokus dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Baca: Rokhmin Ajak Mahasiswa Wujudkan Poros Maritim Dunia
Sementara untuk jangka pendek yang harus dilakukan adalah dengan membatasi impor terutama barang konsumtif dan dukungan penuh pemerintah seperti akses permodalan, dan bunga bank yang rendah pada sektor ekonomi riil yang mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.