Surabaya, Gesuri.id - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah menegaskan kerja-kerja kepartaian terutama pergerakan menapaki tahapan Pemilu 2024 bakal terus digenjot seiring amanat dari DPP PDI Perjuangan.
Hal itu seiring mundurnya Kusnadi dari jabatan Ketua DPD. Saat ini, Kusnadi tengah fokus menjalani pemeriksaan yang dilakukan KPK di seputar kasus hukum dugaan penyelewengan dana hibah APBD Jawa Timur.
“Kepemimpinan saya di DPD PDI Perjuangan Jatim yang utama adalah menjaga moral dan soliditas partai di Jatim,” kata Said Abdullah.
Baca: Pemerintah Beri Lampu Hijau Reaktivasi Jalur KA di Madura
"Saya harap semua petugas dan kader PDI Perjuangan tegak lurus tanpa keraguan untuk terus menggelorakan kerja kerakyatan, dan kerja gotong royong sesama kader partai,” imbuh Said yang juga anggota DPR RI.
Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, SK DPP No 283/KPTS/DPP/II/2023 tentang Pembebastugasan Kusnadi dari Jabatannya Sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim itu dikeluarkan setelah Kusnadi mengajukan pengunduran diri sebagai Ketua DPD Jatim.
Alasan pengunduran diri Kusnadi, jelas Djarot, agar bisa berkonsentrasi pada proses penegakan hukum oleh KPK terhadap kasus dugaan korupsi di DPRD Jatim dengan tersangka Sahat Tua Simanjutak, Wakil Ketua DPRD Jatim.
Baca: Rahmad Minta Masyarakat Segera Dapatkan Booster Kedua
"Atas dasar hal tersebut, DPP Partai ketika menerima laporan dari Bapak Kusnadi dalam kapasitas sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, yang mengajukan pengunduran diri agar bisa berkonsentrasi pada proses penegakan hukum tersebut, maka DPP Partai mengabulkan permohonan beliau,” terang Djarot, dalam keterangan pers di depan awak media Surabaya, Sabtu (4/2).
Selain menunjuk Said Abdullah, DPP PDI Perjuangan juga menunjuk Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistiyono, sebagai Ketua Pelaksana Harian (Plh) DPD Jatim.
“Pengunduran Pak Kusnadi dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim kami apresiasi karena Pak Kusnadi tidak ingin mengganggu proses konsolidasi dalam rangka Pileg dan Pilpres 2024,” ujar politisi yang mantan Wali Kota Blitar dua periode tersebut.
