Ikuti Kami

Sambut HUT ke-52 PDI Perjuangan, Banteng Kota Surabaya Gelar Dua Kegiatan

Pembubuhan cap jempol darah di kain putih, Jumat, 10 Januari 2025, serta mimbar bebas pada Sabtu malam, 11 Januari 2025. 

Sambut HUT ke-52 PDI Perjuangan, Banteng Kota Surabaya Gelar Dua Kegiatan
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono.

Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Jawa Timur, menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk menandai peringatan ulang tahun partai ke-52. 

Dua di antaranya ialah pembubuhan cap jempol darah di kain putih, Jumat, 10 Januari 2025, serta mimbar bebas pada Sabtu malam, 11 Januari 2025. 

Dua kegiatan itu dilaksanakan di halaman sekretariat DPC PDI Perjuangan Surabaya, Jalan Setail, Kecamatan Wonokromo.

Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur

“Cap jempol darah ini sebagai tanda kesetiaan kita, yang bulat, terhadap Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono melalui keterangan yang diterima Tempo.

Aksi cap jempol darah diikuti oleh ratusan kader partai dari tingkat ranting hingga anak ranting. Mengenakan baju merah, mereka bergantian membubuhkan darahnya di atas kain putih.

Selain dua kegiatan tersebut, PDI Perjuangan Surabaya juga menggelar tumpengan bersama masyarakat di 31 kecamatan, kerja bakti kampung, dan Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) di Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo.

Sedangkan pada Sabtu siang dilaksanakan diskusi politik bertema refleksi perjalanan PDIP hingga usianya yang ke-52 ini. Diskusi di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya itu menghadirkan nara sumber elite PDI Perjuangan, Bambang “Pacul” Wuryanto dan Said Abdullah, serta pengamat politik Ikrar Nusabakti dan Adi Prayitno,

Adi Sutarwijono menuturkan pada 2025 ini PDI Perjuangan akan menyelenggarakan agenda penting yakni kongres partai keenam. Adi mengajak kader-kader PDIP Surabaya merenungkan pernyataan Megawati pada 12 Desember 2024 lalu bahwa ada pihak yang berusaha mengawut-awut partai dengan berbagai cara.

Menyambut Kongres VI itu, menurut Adi, kader-kader PDI Perjuangan Surabaya telah mencetuskan sikap dan tekad bulat, yaitu menghendaki kepemimpinan Megawati sebagai ketua umum kembali. “Kami akan menjaga dan mengawal pernyataan sikap itu,” kata dia.

PDI Perjuangan Surabaya, ujar Adi, juga mengapresiasi dan rasa bangga atas keputusan Dewan Pimpinan Pusat yang menjatuhkan sanksi pemecatan sebagai kader partai untuk mantan presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Wali Kota Medan  Boby Afif Nasution.

Adi meyakini keputusan itu tepat untuk menjaga disiplin partai, menjaga prinsip-prinsip konstitusi dan demokrasi, serta menjaga Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta menjaga kesetiaan dan marwah PDI Perjuangan. 

Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan

“Kita bersyukur bahwa menghadapi dinamika dan situasi politik nasional pada 2024, PDI Perjuangan tetap berdiri kokoh dengan keyakinan, bahwa semua pergerakan didasari oleh ide, gagasan, dan cita-cita bagi Indonesia Raya serta perjuangan Bung Karno,” kata Adi.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan PDI Perjuangan Surabaya Eusebius Purwadi mengatakan aksi pembubuhan cap jempol darah merupakan bentuk kebulatan tekad kader yang menginginkan Megawati kembali memimpin partai.

Disamping itu juga untuk mengamankan kongres dari pengaruh eksternal yang punya rencana mengacau. “Sekalian untuk mengawal dan mengamankan kongres,” kata Purwadi

Quote