Jakarta, Gesuri.id - Organisasi sayap PDI Perjuangan yang menghimpun seluruh aktivis pergerakan, Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) mengucapkan selamat dan sangat berbangga atas prestasi Sekjen PDI Perjuangan Hasto yang telah diwisuda pada hari ini, Selasa (14/3) sebagai lulusan mahasiswa terbaik Universitas Perhananan Nasional Republik Indonesia Tahun Ajaran 2023 dan lulus program Doktoral Ilmu Pertahanan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,0 atau summa cum laude.
Baca Hasto Kristiyanto Lulusan Terbaik Unhan 2023, Predikat Summa Cum Laude
"Kami ucapkan selamat dan tentu kami sangat bangga memiliki pimpinan partai seperti pak Sekjen Hasto yang memiliki daya intelektual luar biasa. Saya rasa jarang orang seperti beliau, di tengah kesibukannya mengorganisir partai dan rakyat yang membutuhkan konsentrasi lebih, tetapi tetap bisa fokus juga ke dunia akademis bahkan diwisuda dengan predikat summa cum laude," ujar Ketum REPDEM, Wanto Sugito saat dihubungi oleh wartawan, Selasa (14/3).
Mantan aktivis 98 lulusan UIN Jakarta yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel ini melihat studi pemikiran geopolitik Soekarno yang dilakukan oleh Hasto ini sangat relevan. Menurutnya, disertasi Hasto memberikan banyak inspirasi untuk anak muda pelajari geopolitik dunia yang dinamis.
"Saya sendiri terinspirasi oleh beliau ketika tesis S2 Magister Ilmu Politik Universitas Nasional juga mengambil tema seputar geopolitik Soekarno relevansi dengan kebijakan luar negeri pemerintah saat ini," kata politisi muda PDI Perjuangan ini.
Baca Hasto Sebut Ilmu Pertahanan Tak Hanya Soal Bela Negara
Wanto sendiri mengaku kagum bergabung dengan PDI Perjuangan dipimpin oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Selama ini kata dia, Ibu Megawati betul betul mendidik kami untuk terus belajar dan turun ke tengah tengah rakyat sehingga menghasilkan kader kader terbaik yang diterima oleh masyarakat.
Sementara, Sekjen PDI Perjuangan Hasto mengakui mengambil tema soal geopolitik Soekarno karena terinspirasi dari dialog-dialognya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.