Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan serius menghadapi Pilkada serentak 9 Desember mendatang dimana seluruh calon kepala daerah yang sudah mendapatkan rekomendasi, langsung digembleng melalui sekolah Partai untuk cakada angkatan I.
Masyarakat merespons positif sekolah Partai untuk cakada PDI Perjuangan yang digelar secara daring selama lima hari itu.
Baca: Gotong Royong Politik PDI Perjuangan Mampu Menangkan Paslon
"Memang sekolah calon kepala daerah PDI Perjuangan tidak lagi menjadi eksklusif, tetapi menjadi terbuka dan menjadi milik rakyat, dan publik juga berhak tahu. Dalam konteks orang-orangnya maupun dalam konteks muatan isi yang disampaikan dalam sekolah tersebut," kata Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin, Sabtu (22/8).
Pada Jumat siang (21/8), Sekolah Partai untuk cakada PDI Perjuangan angkatan I itu dibuka langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, arahan Presiden RI ke-5 itu bahkan dilakukan terbuka kepada 129 cakada.
Ujang berpendapat, apa yang dilakukan oleh Partai berlambang banteng moncong putih itu komunikasi politik yang baik untuk rakyat.
Baca: Dhito Ajak Petani Ikut Gerakan Desa Inovasi Tani Organik
"Yang tadinya dianggap eksklusif menjadi terbuka. Sehingga, rakyat bisa menilai secara utuh bahwa memang calon-calon kepala daerah yang diusung dalam Pilkada itu memang layak," papar Ujang.
Lebih lanjut, Ujang mengaku kerap objektif memberikan penilaian terhadap manajemen di partai politik. PDI Perjuangan, kata Ujang, jauh berada di depan, dari segi kemajuan manajerial partai.
"(PDI Perjuangan) Leading. Saya lihat manajemen PDI Perjuangan itu bagus, sekarang manajemennya sangat bagus. Secara managemen mereka sudah lebih unggul dari Partai lain," sebut Ujang.
Tak hanya itu, dari segi kesiapan menghadapi Pilkada, sejauh ini Ujang juga menilai, PDI Perjuangan masih yang paling siap untuk tempur menghadapi Pilkada tahun ini ketimbang partai-partai lain.
"Mereka (PDI Perjuangan) lebih siap kelihatannya dibandingkan partai partai lain yang memang dalam konteks konsolidasi dan lain-lain masih belum muncul, masih belum kelihatan," tandasnya.