Jakarta, Gesuri.id - Bupati Jember, Faida mengaku mendapat wadah penggemblengan ideologi dari Sekolah Calon Kepala Daerah yang digelar PDI Perjuangan. Dari keikutsertaannya tersebut, Faida sadar bahwa dirinya adalah seorang nasionalis.
"Dari sekolah partai, saya baru tahu bahwa marhaen dan duafa itu sama. Dari pendekatan itulah program-program kerakyatan saya susun," kata Faida dalam workshop bertema “Kaderisasi PDI Perjuangan Memenangkan Hati Rakyat” di kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jalan Diponegoro Jakarta, Senin (9/7).
Faida yang berprofesi dokter sebelum masuk ke politik ini sebelumnya tidak pernah mengikuti dunia aktivis dan pergerakan seperti kepala daerah yang lain. Sebagai seorang dokter dan juga pengusaha, dia lebih banyak aktif di dunia sosial.
"Saya ini seorang mualaf politik. Dari sekolah partai PDI Perjuangan, saya jadi tahu saya ternyata seorang nasionalis toh. Saya cocok dengan PDI Perjuangan yang sama-sama memperjuangkan wong cilik dan kaum marhaen," ujarnya.
Dari sekolah partai, Faida juga sadar bahwa memimpin butuh ideologi. Bahkan, perempuan berjihab ini menganalogikan ideologi buat negara sama dengan dengan iman buat manusia.
"Sama dengan manusia yang butuh iman, negara kalau kehilangan ideologi, kehilangan segala-segalanya sebagai negara. Ideologi inilah yang menguatkan ideologi saya sebagai calon pemimpin," kata Faida.