Denpasar, Gesuri.id - Wakil Kepala Sekolah Partai PDI Perjuangan I Wayan Sudirta meminta kader PDI Perjuangan untuk siap menjadi ‘otot, mata dan otak partai’, untuk pemenangan Pemilu Serentak tahun 2024 mendatang.
Permintaan itu disampaikan Sudirta dalam training of trainer (TOT) alias pelatihan pelatih saksi daerah dengan tema ‘Mempertahankan Kemenangan dalam Pemilu Serentak Tahun 2014’, di Denpasar, Sabtu (29/10).
TOT diselenggarakan oleh BSPN (Badan Saksi Pemilu Nasional) DPD PDI Perjuangan Bali, dihadiri 100 orang peserta, kader-kader PDI Perjuangan dari unsur PAC di Kabupaten Karangasem, Klungkung dan Bangli.
Baca: Hadapi Pemilu, Banteng Kabupaten Tanggamus Gelar PPSD
Sudirta memaparkan nilai-nilai historis dari kepeloporan Bung Karno sebagai pejuang yang mengantarkan Indonesia sampai ke proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sebagai penggali nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Menurut Sudirta, penerus kepeloporan Bung Karno menurun pada Megawati Soekarnoputri, yang mendirikan PDI Perjuangan, partai yang dikenal kritis terhadap kediktatoran Orde Baru.
"Bagi kader-kader PDI Perjuangan, kepeloporan dan perjuangan Bung Karno punya makna sejarah sangat penting sebagai fondasi terbentuknya RI yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945," beber Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Pusat (Badiklatpus) ini.
Hal itu, kata Sudirta dipandang penting untuk mempertahankan kemenangan PDI Perjuangan dalam Pemilu Serentak 2024, yang salah satu cara mencapainya adalah dengan mewujudkan 5 Mantap PDI Perjuangan: Mantap Ideologi, Mantap Organisasi, Mantap Program, Mantap Kader, Mantap Sumber Daya.
“Kader-kader yang berjuang di akar rumput, kita dengar aspirasinya. Kader yang sudah duduk di eksekutif maupun legislatif, jangan lupa memberi perhatian ke kader yang ada di ranting dan anak ranting, tunjukkan kegotongroyongan itu dengan memberi perhatian, jangan susah ditelepon dan ditemui, jangan datangnya menjelang pemilihan saja, begitu keluh kesah mereka,’’ kata Sudirta, mengajak kader ‘’Banteng’’ benar-benar bergotong royong secara nyata.
Sudirta menekankan pentingnya ajaran Bung Karno yang diteruskan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bahwa bersama PDI Perjuangan, untuk mengembangkan partai, sesuai ajaran Bung Karno. Mengutip Bung Karno, Sudirta menyebutkan, kader partai adalah otot partai, mata partai, otak partai.
Baca: Banteng Lampung Tegaskan Bacaleg Wajib Ikuti Psikotes Daring
"Artinya harus bersedia bekerja kapanpun partai membutuhkan, harus dapat melihat dan memetakan kondisi organisasi internal dan eksternal partai, dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi partai, sampai pada akhirnya setiap kader harus bersedia menjadi pimpinan partai," urai advokat senior ini.
Menurut Sudirta, Ketum Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan telah membentuk sekolah partai dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya para kader yang cerdas di legislatif dan eksekutif.
"Kecerdasan bisa dibentuk melalui sekolah partai, serta membangun kualitas melalui referensi seperti buku Sam Kok, Zun Tzu, Mahabharata dan Ramayana,” ujarnya.
‘”Bung Karno dan Bu Megawati sudah membuktikan kepemimpinan beliau, membangun partai pelopor, yang kalau kita baca dalam buku-buku legendaris tentang kepemimpinan sangat mirip isinya tentang: perluas jaringan berkoalisi, rangkul lah lawan sebagai strategi taktis, jangan bertempur secara terbuka sebelum dalam posisi dan kondisi pasti menang, memecah kekuatan kompetitor, sebagaimana ajaran Sam Kok, dan ajaran lain dari Zun Tzu, dan lainnya," ujar politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini.