Jakarta, Gesuri.id - Saat Harlah Bung Karno ke satu abad atau 100 tahun, berbagai jenis lukisan yang dikoleksi Bung Karno dipajang di Gedung Pola Jalan Pegangsaan Timur yang dulunya eks rumah Sang Proklamator saat membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI. Uniknya, lukisan-lukisan tersebut tak hanya lukisan biasa namun juga terdapat lukisan tiga dimensi.
Putra Sang Fajar memang sangat mencintai karya seni lukisan yang mengalir dari darah ibundanya yang berasal dari Bali. Terbukti, lukisan koleksi Bung Karno di Istana Negara tetap terpajang hingga saat ini.
Baca: Ende, Saksi Bisu Penggalian Nilai-nilai Luhur Pancasila
"Istana yang paling banyak menyimpan karya seni itu Istana Bogor dan kebanyakan adalah karya master," kata kurator Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Watie Moerany, beberapa waktu lalu.
Menurut Dosen Seni Rupa ISI Yogyakarta, Mikke Susanto, ada dua ribu lukisan koleksi Soekarno yang ada di Istana Negara. Mikke mengetahui jumlah persis koleksi benda seni di Istana Negara, sebab sejak tahun 2010 dia ditunjuk menjadi konsultan kurator Istana.
"Dilihat dari jumlah koleksinya, dia (Soekarno) terbesar di dunia. Tidak ada pribadi berkuasa yang memiliki koleksi sebanyak Soekarno, koleksi lukisannya 2.000 pada tahun itu ya," katanya.
Terkait banyaknya koleksi lukisan yang dimiliki Soekarno, Mikke mengatakan bahwa ini merupakan salah satu bukti jika Soekarno bisa disebut sebagai patron sekaligus kolektor seni rupa Indonesia.
Mikke juga mengungkapkan hasil penelitiannya untuk studi S2 di jurusan Pengkajian Seni Sekolah Pascasarjana UGM antara tahun 2010-2012, ketika itu ia melakukan riset untuk tesisnya yang berjudul sejarah lukisan-lukisan koleksi Soekarno.
Baca: Sukarno Memesona di Kongres AS Gedung Putih
"Yang paling banyak bergaya naturalistik, ada ratusan lukisan. Fungsinya ada, untuk memberi citra pemandangan Indonesia indah, Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa, dan memiliki kebudayaan yang beragam," terangnya.
Selain sebagai kolektor lukisan, Soekarno juga memiliki hobi melukis. Kecintaan Soekarno pada seni tak terlepas dari darah Bali ibunya yang mengalirkan darah seni pada Soekarno.
