Jakarta, Gesuri.id - Persatuan Alumni Gerakan Nasional Indonesia (PA GMNI) menegaskan pengakuan negara atas kesalahan tuduhan terhadap keterlibatan Bung Karno dalam pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) belumlah tuntas.
Bahkan hal itu berdampak kepada Jokowi yang dicap sebagai 'PKI' oleh sejumlah penebar fitnah.
Baca: Lucu, Jokowi dituduh Orde Baru dan PKI Sekaligus
Ketua Umum PA GMNI Ahmad Basarah mengatakan dalam TAP MPRS nomor 33 tahun 1967, secara eksplisit Bung Karno dituduh mendukung pembrontakan PKI, walau tuduhannya tak pernah dibuktikan secara hukum. Padahal sebenarnya ada salah satu konsideran pada TAP itu yang memerintahkan pemerintahan Orde Baru memproses dan menyelidiki kebenaran tuduhan itu.
Namun hingga Bung Karno wafatnya pada 1970, hal itu belum pernah dilakukan.
"Akibatnya, Bung Karno harus meninggal dunia dengan membawa beban berat bagi dirinya, keluarga, dan pengikutnya, karena dituduh mengkhianati negara yang dia dirikan, dan berkhianat pada kepemimpinan negara yang dia pimpin sendiri," kata Basarah dalam pidatonya pada acara haul wafatnya Bung Karno ke-49 dan diskusi "Melanjutkan Peradaban Bangsa" di Kantor Pusat PA GMNI, Cikini, Jakarta, Jumat (21/6).
Basarah melanjutkan, tuduhan pada Bung Karno itu baru diralat melalui Keppres 83/2012 tentang pengangkatan Bung Karno sebagai pahlawan nasional. Namun sayangnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu tidak menyampaikan permohonan maaf pada Bung Karno dan keluarga atas TAP MPRS No.33/1967 itu.
Dan kini, tuduhan serupa juga dialamatkan pada Presiden Jokowi. Padahal, menurut Basarah, tidak mungkin Jokowi terlibat PKI. Sebab Jokowi lahir pada 1961, dan pemberontakan serta pembubaran PKI terjadi pada 1965 serta 1966.
"Lalu bagaimana mungkin Pak Jokowi adalah PKI? Apakah ada PKI umur balita?," ujar Basarah, heran.
Lantas, mengapa Jokowi dituduh PKI?
Basarah pun mengungkapkan bahwa penyebabnya tetap saja TAP MPRS No.33/1967.
Baca: Basarah: Pelarangan PKI dan Komunis Sudah Final
"Kami menangkap tuduhan itu terjadi karena Jokowi berasal dari PDI Perjuangan, dan PDI Perjuangan dipimpin Megawati sebagai putri pertama Bung Karno," ujar Basarah.
"Awal musababnya adalah TAP MPR tahun 1967 yang menuduh Bung Karno mendukung pemberontakan G30S/PKI, dan itu berdampak pada PDI Perjuangan sekaligus kadernya yang saat ini menjadi Presiden RI, Jokowi" lanjutnya.