Bali, Gesuri.id - Meskipun Kongres V PDI Perjuangan di Bali baru akan dimulai besok Kamis (8/8), namun berbagai kegiatan mulai tampak memeriahkan perhelatan terbesar partai berlambang banteng moncong putih itu. Salah satunya kesenian Tari Gandrung dari Banyuwangi.
Sebanyak 50 penari gandrung didatangkan langsung dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung, penari itu didatangkan langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas.
Baca: Tangan Dingin Megawati Solidkan Kader PDI Perjuangan
Penampilan 50 penari gandrung itu tak hanya menarik perhatian para peserta kongres saat proses registrasi berlangsung. Secara khusus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pun menyempatkan diri hadir untuk melihat langsung Tari Gandrung tersebut.
Berdasarkan pantauan Gesuri.id, Megawati tiba di lokasi sekitar pukul 15:55 WITA. Dia tampak didampingi oleh tiga orang cucunya. Setelah itu Mega meninjau langsung proses registrasi peserta, dia juga sempat melihat isi goddie bag yang akan dibagikan kepada peserta kongres.
Tak lama, Megawati yang sore itu bergaya kasual dengan kemeja garis-garis biru itu pun langsung menuju tempat Tari Gandrung beraksi. Presiden RI ke lima itu tampak didampingi oleh Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster.
"Kami persembahkan Tari Gandrung, semoga acara (kongres) ini diberkahi dan diberi kelancaran," ucap pemusik pengiring Tari Gandrung dengan bahasa Banyuwangian.
Tak lama musik pun mengalun mengiringi gerakan para penari Gandrung. Mega pun nampak terpesona melihat keselarasan gerak tari tersebut.
Beberapa kali matanya tampak mengikuti tiap gerak lemparan sampur atau selendang para penari. Seulas senyum juga menghiasi wajahnya.
Usai pertunjukan Tari Gandrung, Megawati bersama dengan Azwar Anas dan jajaran petinggi PDI Perjuangan pun berfoto bersama. Setelah itu, Megawati meninggalkan area acara.
Petinggi PDI Perjuangan Ikut Joged
Sebelum kedatangan Megawati, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang sudah lebih dulu datang turut beratraksi bersama para penari Gandrung. Hasto bersama petinggi PDI Perjuangan lainnya seperti Djarot Saiful Hidayat dan Putra Nababan. Ada juga Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Hasto yang mengenakan jaket merah PDI Perjuangan tampak luwes berdansa bersama para penari. Sambil tersenyum, Hasto mengajak para tamu undangan untuk turut berpartisipasi.
"Ayo, semua ikut. Kita rayakan tari khas nusantara," kata Hasto.
Sementara Anas mengatakan, tari gandrung ini merupakan bentuk penyambutan tamu kehormatan di Banyuwangi. Menurut Anas, tari gandrung merupakan salah satu identitas di Banyuwangi.
"Tadi tarian diawali tari paju gandrung. Paju itu berarti ada pasangannya," kata Anas yang juga merupakan politikus PDI Perjuangan.
Anas melanjutkan, pihaknya berterima kasih kepada PDI Perjuangan karena menyediakan ruang bagi budaya Banyuwangi untuk tampil di Bali. Terlebih Bali merupakan pusat kebudayaan nusantara yang sudah dikenal masyarakat dunia.
Baca: Keren, Peserta Kongres V Akan Gunakan Busana Adat Bali
"Ini menunjukkan kongres ini bukan hanya ruang gagasan, ide dan pemilihan pimpinan. Tapi menjadi ruang silaturahmi kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia," jelas Anas.
Anas juga melihat semua orang yang ikut bernari mengeluarkan energi positif. Seperti Hasto, kata Anas, sangat bersemangat menunjukkan keceriaan saat bernari dengan para peraga seni dari daerahnya itu.
"Uniknya para penari dan pembawa musiknya masih muda-muda. Ini membuktikan bahwa PDI Perjuangan selalu mendorong dan memberikan ruang kepada anak muda untuk berkebudayaan yang luhur," jelas Anas.
