Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma’ruf mengapresiasi atlet bulutangkis nasional Liliana Natsir alias Butet yang beberapa waktu lalu memutuskan ‘gantung raket’.
"Semoga ini menjadi keteladanan, menjadi semangat bagi seluruh atlet Indonesia," ujar Sekretaris TKN Jokowi-Kiai Ma’ruf Hasto Kristiyanto di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 113, Menteng, Jakarta, Selasa (29/1).
Baca: Presiden Jokowi Terima Butet di Istana Merdeka
Hasto mengatakan, selama 24 tahun berkiprah di bulutangkis, Butet sudah banyak menyumbangkan prestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia. Bahkan di saat puncak prestasinya, Butet selalu memberikan dedikasi terbaik untuk bangsa dan negara.
"Sejarah Olimpiade mencatatkan emas dari bulutangkis dan bagaimana peran dari Liliana pada 2016 yang menyabet emas di olimpiade Brasil, ini membanggakan kita semua," ungkap Hasto.
"Demikian pula yang terakhir, ketika menyampaikan komitmen untuk menggantungkan raket, kemudian masih memberikan satu medali," tambahnya.
Hasto menambahkan, apa yang dikerjakan dan dicapai oleh Butet juga bisa menjadi inspirasi bagi para elit politik. Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini, dalam berpolitik juga penting untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, khususnya menghadapi tahun politik 2019 ini.
"Mari nilai-nilai sportifitas kita tempatkan dalam kontestasi ini. Jangan sampai hoaks apalagi intimidasi kekerasan terjadi. Biarlah rakyat memilih kata hatinya," pungkas Hasto.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan bidang organisasi, Djarot Saiful Hidayat. Djarot mengatakan, memasuki tahun politik ini sangat penting untuk mengedepankan nilai-nilai sportifitas dalam berkampanye.
Dia menambahkan, meskipun hasil survei banyak yang menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul. Namun itu tak lantas membuat partai politik koalisi Indonesia kerja (KIK) terlena.
"Bagi kami kampanye kita santun, tetap anti hoaks. Tujuan kami bukan hanya memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin, tapi kami ingin betul-betul landasan yang dibangun Pak Jokowi dan Jusuf Kalla dituntaskan. Karena itu kita runtuhan ego-ego orang per orang, ego-ego masing-masing partai politik," katanya.
Untuk diketahui, Butet memutuskan gantung raket setelah menjalani karier selama 24 tahun. Namanya terkenal sebagai pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad.
Baca: Utut: Perkuat Olahraga, Perlu 'Training Center' Terpadu
Selama perjalanan kariernya, Butet berhasil meraih sejumlah gelar. Di antaranya medali emas Indonesia Open, Sea Games, hingga Olimpiade.
Nama Butet makin melambung setelah meraih medali Olimpiade 2016 di Brazil. Saat itu, Butet dan Tontowi mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di final.