Jakarta, Gesuri.id - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi menegaskan cara untuk melawan radikalisme bukan dengan tunduk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pria yang akrab disapa Gus Mis itu menegaskan cara yang benar untuk melawan radikalisme adalah dengan membumikan dan menegakkan konstitusi.
Baca: Arbain, Peristiwa Terbesar dalam Sejarah Umat Manusia
Gus Mis mengatakan hal itu di akun Facebooknya, baru-baru ini.
“Melawan radikalisme itu dengan cara membumikan dan menegakkan konstitusi, bukan tunduk pada fatwa MUI,” ujar Gus Mis.
Gus Mis merespon pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi bahwa dia akan berhati-hati meninjau kasus-kasus intoleransi yang menimpa kaum minoritas agama dan tafsir seperti GKI Yasmin dan Ahmadiyah.
Baca: PDI Perjuangan ke Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah
Fachrul justru mengatakan akan memegang teguh fatwa MUI, khususnya terkait jemaat Ahmadiyah.
Pada tahun 1980, MUI mengeluarkan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah. Fatwa ini kemudian diperkuat lagi pada tahun 2005. Fatwa ini memicu aksi-aksi intoleransi dan persekusi terhadap warga Ahmadiyah, sebagaimana terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 2006.