Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan mengeluarkan surat edaran khusus ke seluruh kader di seluruh Indonesia untuk secara aktif terlibat dalam pencegahan serta sosialisasi pemahaman tentang virus corona.
PDI Perjuangan menaruh perhatian terhadap perkembangan virus tersebut. Bahkan sudah mengeluarkan pedoman untuk para kader, mengantisipasi virus tersebut agar tak menyebar di Indonesia.
Baca: Waspadai Virus Corona, Pemerintah Diminta Siapkan RS Khusus
"Hari ini sesuai arahan Ibu Megawati Soekarnoputri, partai juga mengeluarkan sebuah pedoman bagi seluruh anggota dan kader partai, serta kepala daerah, bagaimana kita bersama-sama mengantisipasi, mencegah, agar wabah tersebut tidak menyebar ke Indonesia. Partai juga secara aktif memberikan informasi kepada masyarakat" kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (1/2).
Menurut Hasto, Megawati berpesan agar dilakukan langkah-langkah untuk mencegah terjangkitnya penyakit akibat virus corona. Yakni dengan hidup bersih serta memastikan kecukupan gizi.
"Hari-hari ini kita terus mencermati terhadap penyebaran virus Corona. Kalau hidup bersih, makanan yang sehat, sebenarnya hal seperti itu tak terjadi," katanya.
PDI Perjuangan meminta paea kader di seluruh Indonesia membentuk komunitas untuk mempelopori gerakan menanam tanaman obat-obatan. Hal itu bagian dari upaya pencegahan. Misalnya jahe, atau berbagai tanaman rempah lain.
Selain itu, kader diminta membantu sosialisasi tentang informasi menyangkut pola penyebaran virus korona, langkah pencegahan awal, serta apa yang harus dilakukan bila ada indikasi terjangkit.
"Termasuk rumah sakit rujukannya. Semuanya harus diketahui kader dan selanjutnya guna menginformasikan kepada masyarakat," kata Hasto.
Baca: Pemprov Jambi Diminta Tanggap Antisipasi Virus Corona
Pada kesempatan itu, Hasto meminta agar tidak ada pihak-pihak yang menggunakan isu virus Corona untuk membuat kericuhan demi kepentingan politik tertentu.
"Ini merupakan persoalan dunia yang harus kita atasi. Kita terus meyakini bahwa pemerintah juga berkoordinasi dengan badan kesehatan dunia," jelas Hasto.
