Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki momen yang mengharukan dengan Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, saat pengumuman calon kepala daerah (Cakada) Gelombang V Menuju Pilkada Serentak 2020, Rabu (2/9).
Baca: Berikut Daftar Lengkap Cakada PDI Perjuangan Gelombang V
Whisnu adalah salah satu nama bakal calon walikota Surabaya dan merupakan kader PDI Perjuangan, dan menjabat sebagai wakil walikota mendampingi Tri Rismaharini selama 10 tahun terakhir.
Namun, Megawati memutuskan untuk tak memilih Whisnu, putra mantan Sekjen PDI Perjuangan Alm. Soetjipto Soedjono tersebut dan yang terpilih dan direkomendasikan adalah Ery Cahyadi-Armuji.
"Saya sudah bilang sama Pak Sekjen, ada hal-hal yang kita tidak bisa menghindar. Disitu saya lihat Mas Wishnu. Tolong ditunjukkan," kata Megawati meminta agar Whisnu yang hadir secara virtual bersama jajaran DPD PDI Perjuangan Jawa Timur diberi spotlight.
Whisnu lalu membuka maskernya untuk bisa bicara dengan Megawati.
"Aku terima kasih banget loh sama Whisnu," kata Megawati.
Dengan suara menahan haru, Megawati lalu berkata.
"Aku tahu pasti kamu yo kelingan (teringat, red) sama Pak Tjip (ayahanda Whisnu, red). Makanya saya sengaja suruh datangkan yang namanya Bambang Pacul sama Pak Djarot Saiful Hidayat, ada juga Mbak Puti. Jangan ada yang bilang Ibu Mega itu membuang yang namanya Whisnu. Tidak," kata Megawati.
Whisnu tampak di layar tak bisa berkata, bibirnya tampak bergetar menahan emosi.
"Nah ini saya berhadapan sama kamu. Tidak akan saya buang. Terima kasih selama ini membantu Mbak Risma," kata Megawati.
Whisnu lalu tampak mengepalkan tangan ke dada, sepertinya terharu atas pesan Megawati kepadanya.
Baca: Tema Pengumuman Cakada Tahap V Merah Putih, Semangat Juang!
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto lalu mengatakan bahwa Whisnu adalah putra mantan Sekjen PDI Perjuangan Soetjipto. Dan beliau dikenal sebagai sosok pejuang.
"Ibu ketua umum sampai terharu dan mengucapkan terima kasih pada Mas Whisnu, atas kerjanya selama dua periode mendampingi Bu Risma," kata Hasto.
"Buat Mas Whisnu, terima kasih telah bekerja bersama Bu Risma membangun Surabaya. Pengabdian itu bukan hanya di eksekutif, tapi juga di struktur partai dan legislatif," pungkas Hasto.