Ikuti Kami

Banteng Kabupaten Banyuwangi Tak Mau Terlena Dalam Hadapi Pilkada

PDI Perjuangan di Kabupaten Banyuwangi memiliki kekuatan sendiri dalam menghadapi Pilkada serentak. 

Banteng Kabupaten Banyuwangi Tak Mau Terlena Dalam Hadapi Pilkada
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi, I Made Cahyana Negara.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan di Kabupaten Banyuwangi memiliki kekuatan sendiri dalam menghadapi Pilkada serentak. 

Namun PDI Perjuangan tidak mau terbuai akan kekuatan tersebut dan komitmen untuk perbanyak kawan dalam menghadapi Pilkada

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi, I Made Cahyana Negara kepada Gesuri.id secara khusus menceritakan bagaimana strategi yang ditetapkan, termasuk kendala yang dihadapi PDI Perjuangan di Kabupaten paling timur di Pulau Jawa ini. 

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada

Berikut penggalan wawancaranya: 

Dalam menghadapi Pilkada serentak, PDI Perjuangan di Banyuwangi seperti apa? 

Ya sebenarnya kalau di Banyuwangi faktanya kan punya incumbent nih sekarang, terus kita juga partai pemenang yang lebih dari 20% , maka peluang kita untuk menang lagi ya cukup tinggi, apalagi dari sisi keberhasilan pemerintah cukup berhasil karena karena banyak Penghargaan-penghargaan yang diterima sehingga kita cukup optimis, tapi kita tidak menganggap hal itu tidak sepele juga, artinya tidak jumawa lah, kita tetap merangkul partai-partai lain. Nah persis seperti yang disampaikan Mba Puan tadi kan, bahwa hari ini kita harus merangkul dan banyakin kawan. Dan alhamdulillah dari sisi komunikasi kita sudah banyak dengan PPP, Nasdem mulai kita ajak berkomunikasi tinggal nambah-nambah partai lain. Golkar pun di level kabupaten ya sudah mendeklarasikan untuk mendukung calon kita.

Kita sudah mengetahu petahana akan kembali maju, lantas bagaimana bakal calon wakil bupati? 

Kita sebenarnya secara prinsip kita serahkan sama DPP ya, cuma kalau wakil hari ini informasi yang berkembang, wacana yang berkembang itu kita harus koalisi dengan partai lain, sebenarnya kan memang pilihannya yang pertama hasil diskusi itu kita birokrasi, karena kita mau koalisi sama dengan partai lain di tengahnya adalah birokrasi. Tapi dinamika ya harus dengan koalisi partai lain, tinggal partai lain ketemu nggak dengan kebijakan koalisi kita dengan hijau apakah  dia mau dengan calon kita, ini masih dinamis.

Apakah ada strategi yang berubaha dari Pemilu 2019 dan 2024? 

Berubah Kalau 2019, wakil kita PDI Perjuangan juga kan, kalau hal ini kita koalisi karena kita butuh kawan lah.

Apa yang jadi kendala kedepan saat menghadapi Pilkada serentak? 

Ya sebenarnya kalau kendala secara kasat mata sih suasana kebatinan saja, karena efek pilpres kemarin. Maka kita harus banyakin kawan hari ini, harus kita yang pro aktif untuk mengajak partai lain untuk bisa  bergabung dengan kita gitu, suasana kebatinan pasca pilpres.

Berarti dengan waktu yang singkat ini bagaimana strategi yang akan diterapkan dalam Pilkada? 

Yang pertama kita buka ruang komunikasi, kita ajak sebanyak-banyaknya partai kan. Yang kedua kan kita menaikkan elektabilitas, jadi di sisa waktu ini tapi tetap kita dorong Bupati ini untuk turun supaya elektabilitas kita naik terus. Nah karena itu salah satu ukuran juga kan kalau elektabilitas kita tinggi saya yakin semua partai pasti survei untuk mengukur itu  karena mesti realistis lah ya. Nah kalau kita tinggi mereka juga tidak percaya diri untuk memasang calon selain yang kami pilih.

Bila berkaca dari Pilpres kemaren apakah ada perubahan strategi dalam menghadapi Pilkada? 

Yang pertama prepare kita general dulu lah gitu, maka kita harus solid, seluruh perangkat-perangkat kita siapkan, yang kedua kita perbanyak kawan lah koalisi, yang. Ketiga calon kita harus perbanyak dulu untuk mendongkrak elektabilitas di sisa yang terakhir ini saja, saya pikir tiga itu cukup.

Bagaimana survei kepuasan terhadap petahana? 

Kalau tingkat kepuasan tinggi hampir 80%, kalau yang saya dapat tuh bervariasi ngga semua sama, per dapil kita ambil tapi  rata-rata hampir 70-80% di masing-masing dapil. 

Baca: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan

Termasuk survei untuk partai? 

Kita kemarin sebenarnya survei  calon bupati saja, itupun belum berpasangan, hanya calon bupati saja.

Dalam kolaborasi tiga pilar dalam menghadapi Pilkada itu seperti apa? 

Ya bahkan ini kan terlalu pendek ya  sebenarnya kan kita kerjanya yang paling benar itu waktu Pileg itu kan sebenarnya, bagaimana itu kita mengkosolidasikan mesin partai kita yang ada 3 pilar itu kan, hari ini kan mempertahankan solidaritas jadi kita struktural fraksi, ditambah lagi komunikasi didorong lagi mungkin sudah cukup, karena terlalu pendek hari ini. Sebenarnya alat ukurnya waktu kemarin kita konsolidasi di Pileg dan itu memang konsolidasi 3 pilar berjalan.

Program-program yang disiapkan PDI Perjuangan dalam menghadapi Pilkada? 

Sebenarnya banyak sih, pertama bunga desa, jadi Bupati ngatur di desa itu juga diperbanyak intensitasnya, kalau kemarin mungkin hanya sekian bulan baru turun, sekatang intensitasnya di perbanyak, jadi bupati turun ke desa, desa ketemu dengan masyarakat kira-kita bisa langsung eksekusi  soal-soal yang ada di masyarakat dengan cepat waktu itu, kan ketika disana bisa langsung eksekusi, terus yang kedua banyak program-program yang kaya komunitas-komunitas gitu langsung diperbanyak pertemuannya dengan massa-massa itu, kaya kemarin kayaknya yang terbaru itu yang pendopo pembagian insentif guru ngaji, jadi perbanyak-perbanyak itu di masing-masing komunitas itu, jadi yang kira-kira ketemu minimal satu hari bisa 500 orang. 
 

Quote