Jakarta, Gesuri.id- Sebagai bangsa yang besar Indonesia kini berada pada kegelisahan dalam menghadapi era baru. Di jaman ini arus informasi, pengetahuan bergerak begitu cepat tanpa rem. Semua berubah dalam hitungan detik mulai dari proses penggalian informasi, penyebaran berita, tren, teknologi, hingga produk mutakhir terjadi sangat cepat. Artinya, yang bergerak lamban akan tergilas dan tertinggal jauh di belakang.
Menyadari hal itu, pemerintah pada era Jokowi-JK ini mencetus gagasan revolusi mental sebagai gerakan terstruktur dan masif namun itu harus terjewantahkan dengan langkah nyata serta membutuhkan peran semua pihak guna terhindar dari iming-iming kenikmatan konsep semata.
Maka pada momentum tahun politik 2018-2019 terutama Pilkda yang digelar Juni mendatang dibutuhkan Gubernur Zaman Now yang mampu mengelaborasi perkembangan teknologi tanpa menghilangkan nilai luhur bangsa ini.
Politisi PDI Perjuangan yang juga Anggota DPR RI, Nurmansyah Tanjung menegaskan Gubernur Zaman Now yang dibutuhkan di pada era milenial adalah sosok dengan pemikiran inovatif modern dengan tetap berlandaskan gerakannya pada budaya tradisional, kompoten dalam menjawab tantangan era global, gerakan politiknya terkonsolidasi secara masif melalui entrepreneur, start up business, dan sosial entrepreneurship.
Dan semua kriteria itu ada pada pasangan Tubagus Hasanuddin Kang-Anton Charliyan (Hasanah). Hal itu bisa dilihat dari programnya yang diramu berdasarkan kebutuhan masyarakat daerah setempat. Pasangan Hasanah adalah jawaban untuk pemimpin era milenial. Dan program-program yang ditawarkannya lahir dari pemikiran-pemikiran inovatif yang modern namun tetap berlandaskan pada nilai luhur budaya tradisonal.
Selengkapnya, berikut petikan penjelasan lengkap Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Nurmansyah tanjung kepada reoporter gesuri.id Muhamad Ifan:
Bagaimana Anda melihat sosok Hasanah sebagi pemimpin milenial untuk Jawa Barat?
Saya melihat Hasanah adalah pasangan paling ideal, jawaban atas kegelisahan kita di era milenial. Kita ketahui program-program yang ditawarkannya lahir dari pemikiran-pemikiran inovatif yang modern namun tetap berlandaskan pada nilai luhur budaya tradisonal.
Jika demikian, bagaimana respon masyarakat Jawa Barat terhadap program-program yang ditawarkan Hasanah?
Masyarakat sangat antusias terhadap tawaran program dari Hasanah, sebagai contoh di dapil saya Kabupaten Bogor. Ditambah lagi pasangan Hasanah berjanji akan ada sinergikan program pemeritah pusat dengan pemerintah daerah.
Menurut saya program yang dirumuskan Hasanah betul-betul berangkat dari akar persoalan masyarakat, diramu sesuai kebutuhan era serba otomatis dan digital tanpa melunturkan nilai luhur budaya. Oleh sebab itu, program Hasanah mendapat respon sangat positif.
Salah satu contoh program Hasanah yang disambut baik mayarakat yang mana?
Kita bisa lihat Program ‘Jabar Seubeuh’ Hasanah mendapat respons sangat positif dari masyarakat. ‘Jabar Seubeuh’ merupakan program yang diarahkan untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh pangan yang layak dan cukup.
Disamping itu program lain buat petani dan nelayan adalah berupa pinjaman tanpa agunan melalui BUMD (badan usaha milik daerah) sehingga para petani dan nelayan terhindar dari tengkulak. Dengan demikian pendapatan petani dan nelayan akan meningkat.
Berdasarkan hal itu, Hasanah wajib menang untuk membawa Jawa Barat lebih baik. Di era ini masyarakat butuh pemimpin milineal yang inovatif untuk mengatasi permasalahan dan Hasanah adalah jawaban atas hal itu.
Apa saja program prioritas Pasangan Hasanah?
Pasangan Hasanah memiliki 7 program unggulan yang terdapat di Sawelas Asih. Ketujuh program tersebut adalah Boga Gawe, Jabar Seubeuh, Jabar Cageur, Sakola Gratis, Imah Reumpeug, Turkamling dan Molotot.com.
Bagaimana Anda melihat peluang Pasangan Hasanah ini?
Daftar pemilih tetap pilkada jabar 2018 sebesar 32,8 juta. Kalau tingkat partisipasi pemilih sebesar 70% berarti perkiraan jumlah pemilih sah kurang lebih 23 juta. Perolehan suara PDI Perjuangan Jawa Barat pada pileg 2014 sebesar 4.159.404 (19,63%). Ini artinya Calon Gubernur Jabar Hasanah sdh punya modal dasar sebesar 20%.
Dengan modal dasar yg dimiliki, saya berkeyakinan pasangan Hasanah berpeluang besar untuk menang di Jabar.
Disamping itu PDI Perjuangan memiliki infrastruktur partai (struktural partai) yang lengkap sampai ranting (desa/kelurahan) dan anak ranting (tingkat RW atau dusun). Ini merupakan mesin partai. Artinya ini juga modal juang bagi Hasanah.
Dari sisi program, tadi saya sudah sampaikan masyarakat sangat antusias terhadap tawaran-tawaran program dari Hasanah. oleh sebab itu saya pastikan pasangan hasanah berpeluang besar untuk memenangkan pertarungan ini. Selain itu, kader Partai PDI Perjuangan dalam memenangkan Pasangan yang diusungnya sangat solid. Saya yakin dengan kekuatan saat ini kami akan keluar sebagai pemenang.
