Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Mukhlis Basri tahu bagaimana getirnya meniti karir politik di partai politik besutan Megawati Soekarnoputri
Kerasnya didikan zaman orde baru ke PDI kala itu terus memupuk semangat berjuang Mukhlis hingga saat ini.
Memiliki kekuatan akar rumput yang cukup kuat turut menjadi faktor pendorong Mukhlis hingga saat ini.
Tercatat, Mukhlis, pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat periode 1999-2002, Wakil Bupati Lampung Barat periode 2002-2007, Bupati Lampung Barat periode 2007-2012 dan 2012-2017. Hingga menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.
Tim Gesuri.id beberapa waktu lalu berkesempatan menemui Mukhlis di ruang kerjanya di Gedung DPR RI, berikut petikan wawancaranya.
Bisa diceritakan secara singkat bagaimana bisa terjun ke PDI Perjuangan?
Saya di PDI sudah cukup lama, sejak PDI masih segi lima. Tahun 1987 saya sudah menjadi pengurus ranting, Komdes, 1990 jadi ketua Komcam (kalau sekarang ranting).
Kenapa saya bergabung ke PDI ialah karena saya termasuk orang yang terpingggirkan. Bahkan keluarga kita termasuk dalam korban kebijakan era Orde Baru, yaitu penghijauan. Yang bisa menyelamatkan kita pada waktu itu ialah PDI.
Yang paling besar kenapa saya bergabung ke PDI ialah Megawati Soekarnoputri, Megawati merupakan putri Presiden Pertama RI. Dan keluarga Proklamator kenapa diperlakukan seperti itu, dizolimi. Dan kami didaerah juga mengalami hal serupa.
Menjelang Pemilu tahun 1997, akibat Megawati dizolimi dari peristiwa kerusuhan 27 Juli, setiap saat Pemilu, lawan-lawan kita selain Golkar, ialah ABRI. Dan pada menjelang Pemilu 1997, saya diminta datang ke Kecamatan untuk mengundurkan diri dari PDI. Akhirnya dikejar-kejar oleh ABRI, ditekan dan sempat 'diculik'.
Setelah tumbangnya Soeharto pada tahun 1998, kita bergerak kembali dengan cepat, dan membentuk semua kepengurusan. Dan waktu Kongres pertama di Bali, terbentuklah PDI Perjuangan, usai itu saya terpilih menjadi wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Provinsi Lampung Barat.
Tahun 1999 saat Pemilu pertama, saya tidak berpikiran untuk menjadi anggota DPRD, alhamdulillah saya menjadi salah satu orang yang terpilih. Tetapi saya tidak selesai hingga tahun 2004, hanya 40 bulan, saya ditugaskan oleh partai, menjadi calon Wakil bupati Kabupaten Lampung Barat.
Saat pencalonan itu saya sudah menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Barat, dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Lampung Barat. Tahun 2002, saya terpilih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Lampung Barat. Tahun 2007 saya menyatakan maju di Pilbup, dan pencalonan menjadi Bupati tidaklah mudah, karena Bupati petahana menginginkan bersama kembali, saya tetap teguh untuk mencalonkan sendiri.
Kala itu DPP PDI Perjuangan tetap menginginkan saya menjadi wakil Bupati pada periode kedua, dan saya menghadap ke Ibu Megawati, kemudian rekomendasi itu turun yang menyatakan saya ikut dalam Pilbup, dan Alhamdulillah saya terpilih mengalahkan incumbent.
Pada saat itu banyak yang mempertanyakan kemampuan saya memimpin Kabupaten Lampung Barat, maka saya membuktikannya dengan melakukan program-program yang diinginkan oleh rakyat. Saya juga melakukan survei, apa yang diinginkan masyarakat pada waktu itu, seperti tentang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan listrik. Dari situlah kita buat program, dan Alhamdulillah dari 1999, 2004, 2009, 2014, kita tidak pernah kalah di Kabupaten Lampung Barat.
Dan pada saat Pilpres 2004, pasangan Megawati dan Hasyim Muzadi, di Kabupaten Lampung Barat justru menang meski secara nasional pasangan tersebut kalah. Bahkan di tahun 2009, saat Megawati berpasangan dengan Prabowo, di Kabupaten Lampung Barat kita menang juga.
Dan hal ini merupakan suatu kebanggaan saya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Barat memenangkan Megawati saat mengikuti Pilpres.
Selama saya menjadi Bupati, program-program kerakyatan kita jalankan dan saat Pilgub periode kedua tahun 2012, saya bisa menang kembali, meski tidak ada calon yang mau melawan. Waktu itu saya menang 90,3 persen, tertinggi di periode itu di seluruh Indonesia.
Dan kenapa akhirnya Kabupaten Lampung Barat bisa konsisten mendukung PDI Perjuangan?
Kita menjual program dan kita realisasikan, sebelum saya menjadi Bupati, sebagai contoh untuk anak-anak SD, SMP dan SMA yang sudah lulus kesulitan untuk naik ke tahap selanjutnya. Yang akhirnya putus sekolah dengan kembali ke ladang hingga menjadi pekerja kasar.
Hal itu terjadi karena kendala sekolah yang jauh, makanya saat itu kita bangun infrastruktur pendidikan, jalan kita bangun supaya yang rumahnya jauh bisa bersekolah.
Ada peran DPP PDI Perjuangan juga di Kabupaten Lampung Barat, dimana DPP sudah menyusun sedemikian rupa bagaimana mempersiapkan dengan matang kader untuk maju ke DPRD, DPRI hingga ke Kepala Daerah mempunyai bekal yang kuat, sehingga tidak ada pihak yang tersakiti, semua diberikan kesempatan yang sama.
Dan karena PDI Perjuangan selalu memang di Kabupaten Lampung Barat, Ketua DPRD selalu dijabat kader PDI Perjuangan, begitu juga dengan jabatan Bupati. Hingga ke Kepala Desa, bagaimana kita mempersiapkan ranting-ranting menjadi kades.
Karena di Kabupaten Lampung Barat kita menjalan dengan betul sinergi tiga pilar maka kemenangan PDI Perjuangan bisa diraih.
Komposisi Penduduk di Kabupaten Lampung Barat seperti apa?
Sebelum dimekarkan 400 ribu lebih dan tahun 2013 dimekarkan menjadi Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Lampung Barat.
Apakah itu ada banyaknya transmigran disana?
Tidak juga, karena di Kabupaten Lampung Barat tidak seperti di Metro, Pringsewu, dan di Tulang Bawang yang banyak transmigrannya. Kalau di Lampung Barat termasuk imbang, antara penduduk asli dan transmigran tidak terlalu jauh bedanya.
Dan karena kita mengkonsolidasikan PDI Perjuangan bagus, bagaimana kita memberikan yang terbaik dan memenuhi keinginan dan harapan masyarakat.
Berarti bapak bergabung ke PDI sejak tahun 1987?
Bukan, saya di tahun 1987 sudah jadi Komcam, saya bergabung sejak 1982 sejak duduk di bangku SMA.
Suka dan duka selama di PDI Perjuangan seperti apa?
Saya di PDI Perjuangan itu dari awal dan bukan penikmat. Suka dukanya waktu saya masih di PDI yang diperlakukan oleh orba dimana saat itu kita diintimidasi, ditekan dan diminta pindah dari PDI.
Saat kemenangan di tahun 1999, di Lampung Barat eforia kemenangan tidak terlalu lama, karena kami (PDI Perjuangan) langsung melakukan konsolidasi untuk pemilu mendatang, sehingga kami bisa memenangkan kembali di tahun 2004 dan 2009.
Apa yang perlu disempurnakan akan program-program bapak di Lampung Barat?
Saya meminta ke seluruh kader untuk solid, kompak, bekerja untuk rakyat dan harus mengurus PDI Perjuangan dengan baik. Sebagai kader kita harus menjalankan perintah Ketua Umum dengan baik, lihat pemilih kita dengan baik, kita harus perjuangkan mimpi dari masyarakat.
Sekali lagi saya katakan bahwa saya bukan penikmat di PDI Perjuangan, kita betul-betul berjuang bersama. Karena pada waktu itu kita melihat bersama bagaimana Ibu Megawati yang dizolimi, padahal beliau putri dari Proklamator RI.
Kiat-kiat bagi kader muda PDI Perjuangan seperti apa?
Selalu berpikir positif, dan bagaimana membesarkan partai. Dan seperti saya yang selalu tegak lurus apa yang disampaikan Ketua Umum, dan hal ini selalu saya sampaikan ke anak-anak saya. Jangan pernah merasa kamu kaya, hebat, apa yang kita dapat hari ini karena perjuangan Ibu Megawati. Kalau kita tidak ikut Megawati, kita ini siapa? Kalau kata almarhum Pak Taufik Kiemas, kita ini kroco, gembel.
Tetapi karena kita konsisten berjuang dari awal bersama Ibu Megawati, derajat kita naik menjadi orang yang terhormat.
Berarti Lampung Barat ini sudah 'merah' karena perjuangan bapak atau bagaimana?
Bukan, ini kerja sama semua pihak. Saya bukan apa-apa, saya menjadi Bupati karena PDI Perjuangan, karena sudah menjadi kader. Hal ini selalu saya sampaikan ke masyarakat, tim pertama saya adalah partai.
Ini merupakan hasil dari keringat teman-teman di partai yang solid dan tak pernah berebut jabatan.
Yang kedua ialah orang-orang terdekat seperti tetangga, saudara kita yang membantu kita selama ini.
Saya ingatkan, segala sesuatu ada masanya, karena tidak selamanya kita ada diatas, itu siklus seperti roda berjalan. Makanya sewaktu kita berada diatas pergunakan dengan baik, jangan pernah melupakan orang-orang yang telah membantu kita, harus memperhatikan rakyat.