Jakarta Gesuri.id- Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terhadap calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jatim 2018. Hasilnya, pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno unggul dengan elektabilitas 44,8%.
Survei dilakukan pada 3-8 Maret 2018. Ada 1.200 responden yang dipilih dengan metode stratified multistage random sampling. Margin of error dari survei tersebut +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Charta Politika melakukan simulasi dengan menyebarkan kertas suara ke 1.200 responden dengan pertanyaan, 'Jika Pilkada Jatim dilaksanakan hari ini, siapa yang dipilih'. Hasilnya, pasangan Gus Ipul-Puti Guntur menempati posisi teratas dengan perolehan suara 44,8,% menyusul di bawahnya pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dengan 38,1%.
Namun, survei ini juga mencatat cagub/cawagub sebagai individu bukan pasangan berdasarkan perbandingan popularitas dan kesukaan. Hasilnya, Gus Ipul, tingkat pengenalannya sudah mentok Khofifah 92,9%, Gus Ipul 91,7%. Hampir semua sudah tahu nama ini. Sementara dua nama di tingkat wakil keduanya belum menembus setengah yang mengenal nama cagubnya. Emil 50,7% dan Puti Guntur 42,2%.
Merespon hal itu Ketua Badan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Dwi Hartono mengatakan bahwa pertarungan Pilkada Jawa Timur ini ditentukan pada pertarungan wakil dan ini dapat menambah optimisme untuk memenangkan Pilkada Jatim yang digelar Juni 2018.
Selain itu, hasil survei ini bisa menjadi cambukan bagi mesin partai PDI Perjuangan agar lebih maksimal lagi dalam menggenjot program dan pengenalan masyarakat atas Puti Guntur Soekarno.Selengkapnya penjelasan Ketua Badan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Dwi Hartono kepada Reporter Gesuri.id Muhamad Ifan :
Bagaimana respon Anda atas hasil survei ini?
Jelas memberi keuntungan buat kami. Dalam hal ini pertarungan calon wakil Gubernur yang sudah pada puncak antara Gus Ipul dan Khofifah dan temuan dalam survei ini pergeseran tidak akan banyak, pertarungan kedua cagub ini sudah mentok. Jadi penentu Pilkada Jatim yang digelar Juni 2018 berada pada pertarungan antara wakil. Secara umum, saya senang artinya bahwa pergerakan Mbak Puti Guntur yang baru satu bulan ini capaiannya sudah cukup bagus. Ini menjadi keunggulan kami. Mbak Puti baru satu bulan dideklarasikan tingkat pengenalan masyarakat seperti ini, sedangkan Emil yang sudah dua tahun masih segitu aja. Kalau membandingkan rentang waktu ini sangat jauh.
Apakah anda yakin pertarungan ini akan dimenangkan Mbak Puti?
Tentu saja, Mbak Puti ini belum ke semua daerah, masih 13 daerah yang belum didatangi oleh beliau. Saya yakin diwaktu yang tersisa ini dukungan terhadap pasangan Gus Ipul-Puti Guntur akan melonjak dan melipatgandakan.Orang-orang marhein yang tidur pun dengan kehadiran Mbak Puti akan bangun, yang sudah bangun duduk. Yang sudah duduk berdiri, yang sudah berdiri berlari. Kita bisa lihat dalam rilis ini mencatat trend elektabilitas pasangan Khofifah-Emil mengalami penurunan dari bulan Januari (41,5%) menjadi (38,1) di bulan Maret. Sebaliknya pasangan Gus Ipul-Puti Guntur mengalami peningkatan dari (42,6%) di bulan Januari menjadi (44,8%) di bulan Maret. Ini menandakan tingkat kepercayaan diri kami akan meningkat ini sama dengan survei internal yang kami lakukan sekalipun angkanya tidak signifikan.
Seperti apa langkah mesin partai ke depan merespon hal ini?
Ini adalah teguran bagi mesin partai untuk lebih maksimal lagi bekerja dalam memenangkan pasangan Gus Ipul-Puti Guntur. tentu mengenai tingkat pengenalan Masyarakat atas Mbak Puti yang masih di kisaran 50 % kebawah itu masih wajar. Sebab, lagi-lagi saya sampaikan dia ini baru 1 bulan dan tentu ini akan menjadi cambukan bagi mesin partai untuk memaksimalkan.
PDI Perjuangan akan menyelesaikan dan terus berkonsolidasi untuk menyelesaikan kunjungan ke 13 daerah tersebut. Mendengar hasil survei ini kami semakin optimis ke depan ini Gus Ipul-Puti akan jauh mengungguli pasangan Khofifah-Emil.
