Bandung. Gesuri.id - Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) Abdy Yuhana mengajak masyarakat memeringati Hari Santri sebagai momentum mempererat persatuan di antara masyarakat.
“Tahun ini tema yang diangkat Jihad Santri Jayakan Negeri. Tema ini memberi pesan bahwa peringatan Hari Santri tahun ini ingin merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan,” ujar Abdy.
“Di zaman yang penuh tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat,” lanjut Sekjen PA GMNI tersebut.
Baca: Banteng Kukar Gandeng Santri Dukung Ganjar Gelar Senam Sehat
Hari Santri juga merupakan momen untuk mengingatkan pentingnya toleransi dan kerukunan antaragama di Indonesia.
“Santri sering mewakili keragaman etnis, budaya, dan agama dalam masyarakat Indonesia, dan mereka memainkan peran penting dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi,” sebut anggota DPRD Jabar dari Dapil Subang, Majalengka, Sumedang tersebut.
Selain sebagai perayaan agama, Hari Santri juga dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, seperti cinta pada tanah air, semangat kebersamaan, dan semangat perjuangan untuk kemajuan bangsa dan negara.
Baca: Mahfud MD Magnet Elektoral Pilpres 2024
“Hari Santri adalah hari yang penting dalam kalender Indonesia yang mengingatkan kita akan peran besar santri dalam menjaga keberagaman, mempromosikan nilai-nilai agama, dan mendukung perjuangan kemerdekaan serta pembangunan di negara ini,” ungkap Ketua Dewan Pembina Relawan Berdesa Ganjar Presiden tersebut.
Adapun tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri untuk memperingati peristiwa historis pada tahun 1945. Pada tanggal tersebut, KH. Hasyim Asy’ari, seorang ulama besar Indonesia dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), mengeluarkan sebuah maklumat yang mendukung perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda.
Maklumat ini meminta dukungan dan doa dari para santri untuk kemerdekaan Indonesia. Sejak saat itu, tanggal 22 Oktober diangkat sebagai Hari Santri.