Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, turun ke berbagai kampung terutama di kawasan Rungkut, Sukolilo, Wonocolo, Sukolilo, Gununganyar, Mulyorejo dan kecamatan Bulak.
Ia menyampaikan pembangunan seperti sarana dan prasarana kampung, seperti perbaikan jalan atau pavingisasi, pembenahan saluran air, penerangan jalan umum, pemfungsian balai RW, dan lain sebagainya.
"Kota Surabaya berkembang sedemikian maju karena partisipasi masyarakat, gotong royong warga, yang berlangsung luar biasa. Keterlibatan warga masyarakat menunjukkan rasa memiliki atau handarbeni terhadap lingkungannya, terhadap kampungnya. Sehingga pembangunan di semua lini digerakkan dengan semangat besar," ujar Adi dalam keterangannya, Rabu.
Menurut dia, usulan pembangunan dan masukan warga masyarakat akan menjadi bahan baku kebijakan di Kota Surabaya. Ia memuji peran aktif pengurus-pengurus kampung dan kader Surabaya hebat (KSH) dalam mendeteksi berbagai problem sosial di wilayahnya. Sehingga angka kemiskinan dan balita stunting terus ditanggulangi dan angkanya dapat ditekan turun.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Pada tahun anggaran 2025, kekuatan APBD Kota Surabaya sebesar Rp12,3 triliun. Ini di antaranya terdistribusi ke berbagai urusan pemerintahan. Terbesar untuk mengawal kebijakan pendidikan gratis di level SD negeri dan SMP negeri.
"Bagi pelajar yang berasal dari keluarga tidak mampu, diberikan bantuan seragam gratis. Juga diberikan beasiswa Pemuda Tangguh bagi pelajar SMA/SMK negeri dan swasta. Kita berharap, anak-anak para pelajar dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik," kata Adi.
Di bidang kesehatan, Kota Surabaya telah menerapkan pelayanan berbasis KTP yang dibiayai APBD melalui BPJS PBI. Rumah sakit baru didirikan di kawasan Surabaya timur. Diharapkan selesai 2024, dan beroperasi di tahun 2025. Juga akan dibangun rumah sakit Surabaya selatan tahun 2025. Direncanakan, Pemkot Surabaya punya 4 rumah sakit termasuk RSUD Dr. Soewandhi dan RSUD Bhakti Dharma Husada (RS BDH).
"Ini bakal mengatasi sejumlah hambatan dalam pelayanan kesehatan, karena mengurangi tumpukan pasien," kata Adi.
Adi menerima berbagai masukan masyarakat seperti disampaikan Soleh Sutrisno, warga di Tenggilis Mejoyo, yang mengadukan perbaikan jalan melalui pavingisasi dan perbaikan saluran air lewat pemasangan uditch. "Sudah cukup lama diajukan, tetapi hanya diukur-ukur saja," kata Soleh.
Warga yang lain, Mohammad Rois, mengeluhkan pembenahan Pasar Kendangsari di bawah PD Pasar. "Pasarnya sampai meluber di jalan raya dan mengganggu pengguna jalan. Tolong segera dibenahi sarana dan prasarana pasar," kata Rois.
Adi juga menerima aspirasi dari Adel, pelajar SMK negeri. Sebegai penerima manfaat beasiswa Pemuda Tangguh, Adel merasa terbantu. Ia mengusulkan kuota penerima beasiswa ditambah agar banyak pelajar merasakan manfaatnya.
"Selain itu, apakah beasiswa ini bisa diteruskan sampai perguruan tinggi?," kata Adel.
Di Wonokusumo, Adi Sutarwijono mendapat pengakuan warga masyarakat yang terbantu dengan program pembenahan rumah tidak layak huni dan pembangunan jamban.
"Saya mengusulkan, agar jumlah rumah penerima manfaat pembenahan rumah dan pembangunan jamban supaya ditambah. Agar semakin warga tidak mampu yang bisa menerima manfaatnya," kata Yasin.
Di Bulak, ada warga masyarakat yang mengeluhkan administrasi kependudukan.
"Pindah alamat kartu keluarga atau pecah kartu keluarga (KK) kok sulit ya? Terbentur syarat kepemilikan persil untuk alamat baru," Riki, seorang ibu rumah tangga.
Baca: Ganjar Akui Bahagia Usai Pensiun Jadi Gubernur
Adi Sutarwijono menerima berbagai macam aspirasi, keluhan, dan masukan dari warga masyarakat berbagai kalangan. Ditampung dan dicarikan pemecahannya. Disampaikan, anggota DPRD Kota Surabaya senantiasa terbuka terhadap pengaduan dan usulan masyarakat.
"Usulan pembangunan fisik, disampaikan kepada Pemkot Surabaya sebagai program pemerintahan. Terkait temuan problem di masyarakat, diharapkan sebagai feedback atau koreksi warga untuk perbaikan ke depan," kata Adi.
Ia mengingatkan untuk mengawal keberlanjutan pembangunan di Kota Surabaya. Sebentar lagi, kota ini punya gawe besar. Yakni, pemilihan kepala daerah-wakil kepala daerah pada hari-H coblosan, Rabu 27 Nopember 2024.
"Kita semua beramai-ramai datang ke TPS-TPS terdekat. Kita pergunakan hak suara kita di bilik-bilik suara. Jangan sampai golput!," kata Adi Sutarwijono.