Malang, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengapresiasi dan kagum atas semangat para ibu yang menjadi koordinator kelompok sekaligus penerimaanfaat dari program Permodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
PNM Mekaar merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.
“Saya bisa merasakan dan melihat langsung semangat dari ibu-ibu di sini yang mana dalam situasi pandemi seperti sekarang menunjukkan kegigihan dalam menopang ekonomi keluarga melalui program Mekaar. Semangat ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan agar ekonomi keluarga membaik yang secara otomatis mendorong perbaikan masyarakat dan peningkatan ekonomi nasuonal,” ujar Andreas saat bertemu dengan ibu-ibu penerima manfaat program Mekaar di Keamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat (23/10).
Baca: Presiden Dorong Pesantren Mampu Ciptakan Wirausaha
Kegiatan yang digelar dalam rangka agenda reses ini dihadiri sekitar 30 kaum ibu dan jajaran PNM, aparat pemerintah setempat dan jajaran struktur PDI Perjuangan Kota Malang.
Melalui program Mekaar, sambung Andreas masyarakat bisa memulai usaha dan meningkatkan kapasitas usaha.
“Bagi yang belum punya usaha bisa merintis usaha perorangan atau ultramikro, kemudian berkembang menjadi usaha mikro, lalu yang laun naik menjadi usaha mikro, usaha kecil dan seterusnya sehingga ekonomi nasional kita yang memiliki basis kuat di UMKM akan makin kuat. Hal ini sejalan dengan Program Pemulihan Ekonomi Nasional saat pandemi sekarang dimana salah saru fokusnya adalah penyelamatan UMKM,” papar wakil rakyat dari Malang Raya ini.
Ditambahkan Andreas, Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal di masyarakat di berbagai sektor termasuk sektor ekonomi.
PNM juga harus memutar otak lebih keras dalam mencari titik keseimbangan sebagai entitas bisnis serta sekaligus sebagai tangan kanan program pemerintah dalam mempertahankan eksistensi UMKM. Debitur PNM yang didominasi sektor rumah tangga jelas terkena dampak signifikan. Apalagi, dengan model bisnis PNM yang mengandalkan kontak tatap muka dan pengumpulan masal, sehingga tantanganya lebih berat.
"Namun PNM masih terbilang kuat bahkan nasabahnya terus bertumbuh.” katanya.
Baca: Eriko Minta Perluas Pembiayaan Renovasi Hunian Usaha Mikro
Salah satu peserta pertemuan menyampaikan keluhan tentang sistem pembayaran angsuran, dimana jika ada hari libur maka angsuran mesti didobel. Hal tersebut kadang memberatkan sehingga perlu adanya kelonggaran terlebih di masa pandemi seperti sekarang.
Menanggapi hal tersebut Pemimpin PNM Cabang Malang Anang Fatkurahman, mengatakan permasalahan sistem angsuran bisa dibuat kesepakatan antar anggota kelompok dengan PNM.
Pada bagian lain, dia mengungkapkan bahwa PT PNM secara nasional telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 11,68 triliun pada kuartal I 2021. Jumlah tersebut Naik 95,2 persen dari 2020 yang sebesar Rp 5,9 triliun. Total penyaluran sampai dengan Q1 tahun 2021 yakni Rp 11,7 T.