Malang, Gesuri.id - Bank Wakaf Mikro (BWM) bisa menjadi salah satu solusi bagi akses keuangan pelaku usaha mikro dan dalam jangka panjang akan memperkecil angka kemiskinan serta kesenjangan. Untuk itu diperlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi umat sekaligus menjalankan fungsi pendampingan.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan Ir Andreas Eddy Susetyo MM terkait soft launching BWM Sinar Sukses Bersama (SSB), di Pondok Pesantren Wisata Annur II Al-Murtadlo, Malang Jawa Timur, Senin (16/7).
Pada bagian lain, Andreas mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang meminta agar pada tahun 2018 ini LKM syariah, BWM, terutama yang berlokasi di pesantren-pesantren lebih diperbanyak jumlahnya dan diperluas sehingga mencakup seluruh wilayah Indonesia.
“Berdasarkan data Kementerian Agama, terdapat sebanyak 28.194 pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut merupakan potensi sangat besar sehingga akan mampu memberdayakan umat dan berperan dalam mengikis kesenjangan ekonomi serta mengentaskan kemiskinan khususnya masyarakat di sekitar pesantren,” paparnya.
Sebelumnya Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, melalui pengembangan BWM di lingkungan pesantren diharapkan dapat menjadi quick wins dalam pengembangan keuangan syariah nasional yang pada akhirnya dapat mendukung pengembangan ekonomi syariah jangka menengah panjang yang berkesinambungan.
BWM, sambung dia, diharapkan bisa menyediakan akses permodalan atau pembiayaan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal khususnya di lingkungan pondok pesantren yang saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 28 ribu pondok pesantren di berbagai penjuru Tanah Air.
Hingga awal Maret 2018,sebanyak 20 Bank Wakaf Mikro yang tercatat sebagai pilot project ini telah menyalurkan pembiayaan ke 2.784 nasabah yang tergabung dalam 568 kelompok usaha (KUMPI), dengan total pembiayaan sebesar Rp2,45 miliar.
Ketua BWM SSB Drs H Hairuddin (Gus Din) membenarkan bahwa para pedagang kecil dan pelaku usaha kecil di sekitar pesantren sangat terbantu dengan keberadaan BWM SSB.
“Untuk itu secara khusus saya sampaikan kepada Bapak Andreas dari KOmisi XI DPR atas nama pribadi dan juga pesantren sangat berterima kasih atas segala bantuan dan dukungan Bapak sehingga Pesantren Annur 2 masuk gelombang ke-3 pesantren yang ditunjuk Otoritas Jasa Kuangan (OJK) sebagai pengelola BWM. Keberadaan BWM ini yg akan mengibarkan kiprah pesantren dalam pembangunan di bidang pengentasan kmiskinan,” ungkap Gus Din.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada OJK yang dengan tekun dan telaten membimbing dari awal rencana hingga soft launching BWM SSB, kemudian melakukan pendampingan secara berkelanjutan sehingga pada saatnya nanti bisa berkembang dan berdaya guna bagi masyarakat.
Dijelaskan Gus Din, BWM yang dia pimpin merupakan satu dari pilot project tahap ketiga Program “Pemberdayaan Masyaraka tsekitar Pesantren dan/atau Lembaga Sejenis melalui Pendirian Bank Wakaf Mikro - LKM Syariah” yang diprakarsai oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Bank Syariah Mandiri (LAZNAS BSM) Umat dimana pendiriannya difasilitasi oleh OJK dan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk).