Ikuti Kami

Andreas Dorong Umat Katolik Terlibat Aktif Membangun Ketahanan Pangan Melalui Jejaring Kolaboratif

Gereja perlu untuk menganimasi jejaring guna membangun ekosistem pemberdayaan umat melalui orkestrasi seluruh pemangku kepentingan.

Andreas Dorong Umat Katolik Terlibat Aktif Membangun Ketahanan Pangan Melalui Jejaring Kolaboratif
Anggota Komisi XI DPR RI Ir. Andreas Eddy Susetyo.

Jakarta, Gesuri.id - Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) pada Bulan Oktober 2024, Ketua BAKN dan anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menjadi pembicara utama dalam Seminar Hari Pangan Sedunia 2024 bertema "Membangun Jejaring dalam Program Ketahanan Pangan", yang diselenggarakan oleh Keuskupan Malang di Paroki St. Albertus De Trapani, Blimbing, Kota Malang, Sabtu (26/10).

Acara seminar ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia oleh Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) dan pertemuan animasi penggerak komisi rumpun bidang sosial dan kemasyarakatan dari 7 keuskupan se-Regio Jawa (Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Bandung, Keuskupan Bogor, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Malang) yang berlangsung pada 25-27 Oktober 2024 di Keuskupan Malang sebagai tuan rumah. 

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Andreas Susetyo menekankan pentingnya menganimasi peran konkret umat Katolik untuk mengembangkan kemitraan dan membangun jejaring kolaboratif guna mendukung ketahanan pangan nasional melalui inisiatif masyarakat lokal. 

"Kita perlu membangun kemitraan dan jejaring kolaboratif dengan mengidentifikasi stakeholders, membentuk forum kolaborasi, mengembangkan komunikasi efektif, sehingga mampu mengoptimalkan sumberdaya dan melibatkan masyarakat lokal, yang semuanya berujung pada tujuan pemberdayaan." Laparnya. 

Dalam mendukung program ketahanan pangan, Gereja Katolik harus punya posisi konkret dalam upaya membangun ekosistem. 

"Gereja perlu untuk menganimasi jejaring guna membangun ekosistem pemberdayaan umat melalui orkestrasi seluruh pemangku kepentingan, utamanya mendukung program ketahanan pangan dan mengatasi stunting". Apalagi kondisi saat ini kita sedang menghadapi beban ekonomi masyarakat yang tak ringan dan masalah ketersediaan pangan yang tak mudah. Dalam konteks pemerintahan baru saat ini, bagaimana kita mengolah tantangan program makan bergizi dan susu gratis yang menjadi prioritas kebijakan pemerintah yang akan efektif berjalan pada Januari 2025. 

Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur

Oleh karena itu, Gereja Katolik sebagai bagian dari bangsa Indonesia perlu terus mengembangkan animasi peran konkretnya melakukan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, utamanya dalam membangun ketahanan pangan dan mengatasi stunting. 

"Bagaimana Gereja sungguh tanggap dan terlibat dalam membangun ketahanan pangan melalui upaya konkret dan kerja nyata untuk pemberdayaan umat", tegas Andreas Susetyo menutup paparannya.

Quote