Manggarai, Gesuri.id - Anggota DPR-RI Komisi X, Andreas Hugo Pareira (AHP) menyerahkan Sertifikat Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah untuk Kristina Viani Varnilan (Afni) seorang gadis inspirasi asal Muwur, Desa Wae Mantang, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.
Penyerahan itu berlangsung di Aula Dinas PPO Kabupaten Manggarai, Kamis (22/12) siang.
Baca: Sri Rahayu: Dukung Produk Hukum yang Berpihak pada Perempuan
Afni didampingi oleh orangtuanya Bergita Umbul dan Siprianus Judin dan disaksikan langsung oleh Kepala Dinas PPO Manggarai, Fransiskus Gero.
Usai penyerahan Sertifikat, AHP mengungkapkan kekagumannya kepada Afni yang dalam hidupnya pernah berjuang sekian tahun merawat kedua orangtua saat alami sakit.
“Saya sudah lama mendengar kisah dari si Afni. Saya sangat terkesan dengan perjuangannya merawat kedua orang tuanya yang pernah mengalami gangguan jiwa. Dan, tidak semua orang bisa melakukan itu,” ungkap Dr. Andreas Hugo Pareira di depan sejumlah peserta yang juga hadir menerima sertifikat KIP Kuliah.
AHP berharap dengan beasiswa tersebut, Afni bisa mewujudkan cita-citanya dan menjadi kebanggaan kedua orangtua serta keluarga besar.
“Tadi saya sempat bertanya kepada Afni kalau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diraihnya itu 3,4. Ini sangat bagus dan saya sangat bangga. Jadikan itu motivasi, kelak kamu akan menjadi orang yang sukses di masa depan,” kata Politisi PDI Perjuangan itu.
Selain Afni, dalam kesempatan itu AHP turut memberi sertifikat serupa untuk Mahasiswa Unika yang menjadi sasaran program beasiswa KIP Kuliah.
Afni Gadis Inspirasi
Tidak berlebihan jika Afni disebut sebagai Gadis Inspirasi untuk gadis-gadis lain di Manggarai. Betapa tidak, gadis desa berparas cantik itu sempat viral beberapa waktu lalu. Bukan karena sensasi melainkan karena keuletanya merawat Ayah dan Ibu yang kala itu mengalami sakit ODGJ. Kini kedua orangtua Afni telah sembuh.
Afni, di usianya yang masih muda harus menerima kenyataaan pahit. Ia sempat putus sekolah kemudian jadi tulang punggung keluarga. Ia harus mencari nafkah bagi kedua orang tuanya dan adik-adiknya.
Ibunda Afni, Bergita kala itu terkena depresi, lantaran tekanan ekonomi. Sementara, ayah Afni, yakni Siprianus Judin (45), mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2011.
Afni yang merupakan lulusan SMK Widya Bakti Ruteng tahun 2020 itu bahkan harus putus sekolah. Keadaan kedua orangtuanya yang mengalami gangguan jiwa, memaksa Afni harus mengambil jalan tersebut, meskipun sangat pahit.
Baca: Djarot Buka Pendidikan Kader Madya & Pelatih Saksi di Sulsel
Rejeki datang menimpa Afni, kerinduannya untuk mengenyam pendidikan tinggi akhirnya terwujud. Bermula dengan berbagai pemberitaan media tentang kisah hidupnya. Afni mendapat banyak perhatian. Ia mendapat beasiswa untuk lanjut Kuliah di Stikes St. Paulus Ruteng.
Kisah Afni sampai di telinga Anggota DPR-RI Andreas Hugo Pareira (AHP). Melalui aspirasi AHP, Afni mendapatkan beasiswa kuliah S1 Kebidanan di Stikes St.Paulus Ruteng.