Maumere, Gesuri.id - Anggota komisi I DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menggelar seminar nasional bertajuk 'Merajut Nusantara' dan secara khusus membicarakan soal kemajuan teknologi dan komunikasi di Nusa Tenggara Timur khususnya Flores.
Kegiatan Seminar Nasional ini merupakan bentuk kerja sama antara Komisi I DPR RI dengan Badan Aksesibilitas dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Baca: Andreas Dukung Maksimalisasi Potensi dan Mutu Kopi Malang
Andreas mengatkan, teknologi informasi dan komunikasi saat ini bisa menjadi tolak ukur kemajuan suatu daerah, seperti di Flores, NTT.
"Oleh sebab itu, lewat perjuangan bersama BAKTI saat ini sudah membangun sedikitnya 22 titik akses Internet di 22 kecamatan dan segera juga akan dibangun 17 BTS di 10 kecamatan di Kabupaten Sikka," ucap Andreas di Sikka Convention Centre, Maumere, Flores, Rabu (13/2)
Andreas menjelaskan bahwa kedua puluh dua titik Akses Internet di Kabupaten Sikka ini berada di Puskesmas-puskesmas di Kecamatan Koting, Lekebai, Magepanda, Nanga, Nele, Nita, Paga, Waigete, Waipare, Watubaing, Wolofeo, Wolomarang, dan juga di Sekolah-sekolah seperti SMAN 1 Talibura, SMAN 4 Maumere, SMAN Satu Atap Kolisia, SMPN 2 Mego, SPK St. Elisabeth Lela, Sman 1 Bola, Sman 1 Waigete dan Sman 1 Magepanda.
Sedangkan untuk BTS, saat ini sudah dibangun di Kecamatan Talibura, Kewapante, Waiblama, Doreng, Mapitara, Nita, Palue, Lela, Tanawawo dan Alok Barat.
Andreas menyampaikan jaringan sinyal seluler dan akses internet merupakan elemen penting dalam berkomunikasi. "Seperti mobil, sebagus apapun mobil tersebut, bila tidak ada bensin mobil tersebut hanya menjadi pajangan, begitu juga denga handphone tanpa jaringan sinyal ataupun akses internet," katanya.
Hal inilah, kata Ketua DPP PDI Perjuangan ini, yang mendorong bahwa dalam penentuan lokasi-lokasi yang akan dibangun AI dan BTS lebih diutamakan pada instansi kesehatan seperti Puskesmas juga instansi Pendidikan seperti Sekolah.
"Karena kedua instansi ini mempunyai kebutuhan mendesak untuk pemanfaatan pendidikan dan kesehatan masyarakat," imbuhnya.
Andreas berharap dengan seminar ini, sektor bidang usaha dapat membuka diri dan lebih mempercepat kemajuan usaha, menambah ilmu dan skill serta pengalaman baru dalam pemanfaatan teknologi ITE, serta juga memberikan hiburan yang dibutuhkan bagi masyarakat setempat.
Dikesempatan yang sama, Direktur Utama BAKTI, Anang Latif mengatakan bahwa BAKTI sebagai badan dibawah Kmenterian Kominfo bertugas untuk memberikan layanan kembali ke masyarakat dari dana yang dikembalikan oleh Provider Seluler untuk membangun BTS dan Akses Internet di daerah 3T (tertinggal,terluar, dan terdepan).
Baca: Andreas Samakan BTP dengan Bung Karno & Nelson Mandela
"Kami, BAKTI, memiliki tugas untuk menyelesaikan persoalan sinyal di lokasi daerah tertinggal dimana sinyal operator tidak hadir karena tidak layak secara bisnis. Untuk kemudahan penyediaan sinyal tersebut, kerjasama dengan Pemda setempat menjadi penting khususnya untuk proses perijinan dan penyediaan lahann," paparnya.
Anang juga mengapresiasi perjuangan Andreas yang terus mengadvokasi dan mendata wilayah-wilayah mana saja di Kabupaten Sikka yang membutuhkan BTS dan Akses Internet tersebut, serta memperjuangkannya dalam rapat-rapat di Komisi I bersama Kementerian Kominfo.