Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menghadiri Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo, baru-baru ini.
Agenda Raker adalah membahas Realisasi Kegiatan Tahun 2021, Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian Pertanian TA Tahun 2021, Strategi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2021 dan Isu-isu aktual lainnya.
Baca: Hasto: Jawa-Sumatera Terkoneksi Tol, Bukan Mimpi Lagi
"Dalam Raker saya menyoroti presentasi Mentan yang menguraikan sejumlah capaian Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2020. Diantaranya, sektor pertanian menjadi penyelamat perburukan ekonomi kuartal III, di angka 2,15 persen," ujar Ansy.
Namun, sambung Politisi PDI Perjuangan itu, kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Kerja Pembangunan Nasional, Senin (11/1/2021) menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan di sektor pertanian.
Presiden mempertanyakan kebijakan Pupuk Bersubsidi dan kontribusinya untuk menekan ketergantungan pada impor pangan.
"Saya bertanya, apa evaluasi Kementan terhadap carut marut Kebijakan Subsidi Pupuk dan bagaimana membenahi tata kelolanya?," ujar Ansy.
Ansy juga mengajukan pertanyaan yang sama terkait kebijakan impor, dan grand design terobosan konkret untuk memangkas ketergantungan pada impor komoditas tertentu.
"Mengapa tidak digencarkan kebijakan subsitusi impor komoditas pangan?," ujar Ansy.
Berikutnya, Ansy juga menanyakan dasar akademis dan kajian obyektif pemilihan Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Belu di NTT sebagai satu kawasan food estate (lumbung pangan) yang sementara dicanangkan pemerintah.
Ansy menegaskan, food estate harus melibatkan, memberdayakan dan mengangkat derajat hidup petani lokal di Sumba Timur dan Belu.
Baca: Ansy Berupaya Atasi Lonjakan Sampah di Kupang
Ansy pun menanyakan terobosan satu data War Room yang sementara dikembangkan Kementan.
Ada keluhan bahwa sering ditemukan data pertanian masih defisit, tidak sinkron, dan keliru sehingga menjadi persoalan serius yang harus segera dibenahi.
"Aakah data pertanian yang akurat dan mutakhir dari War Room Kementan (sudah) dapat diakses?" tanya Ansy.