Jakarta, Gesuri.id - Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDI Perjuangan, Aria Bima mengatakan rumah budaya yang dihadirkan partainya akan memberikan ruang bagi kesenian rakyat yang selama ini mungkin kurang mendapatkan perhatian.
Baca: Rumah Budaya PDI Perjuangan Diapresiasi Budayawan & Seniman
Hal ini disampaikan saat peresmian rumah budaya PDI Perjuangan yang terletak di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (28/3).
"BKN Pusat sampai daerah akan memberikan ruang bagi kesenian rakyat yang selama ini mungkin kurang mendapatkan perhatian," kata Aria.
Menurut dia, dengan rumah budaya ini memberikan warna politik yang lebih teduh dan riang. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang menyebut narasi politik sekarang lebih banyak yang mengarah kekuasaan dan ekonomi.
Aria memandang, dengan narasi politik seperti itu, membuat suasana menjadi tegang. Sehingga, PDI Perjuangan menghadirkan pendekatan dengan kebudayaan melalui rumah budaya.
"Dan kita berharap ruang kesenian rakyat itu memberikan warna politik yang lebih teduh, lebih riang, lebih segar, tidak terlalu menegangkan," ungkap Aria.
Dia juga menuturkan, apa yang dilakukan PDI Perjuangan sebagai bentuk mengaktualisasikan Pancasila sesuai perkembangan zaman. Sehingga lebih kreatif, dan semakin membawa persatuan.
Karenanya, Aria Bima berharap semua pihak mendukungnya. "Kami berharap dukungan semua pihak, lintas partai, lintas ormas, lintas berbagai seni rakyat," tutur Aria.
Menurutnya, sebagaimana yang dilakukan Bung Karno saat itu mengajarkan perlawanan akan kolonialisme dan imperialisme dengan seni drama.
"Bung Karno dulu menjelaskan, menterjemahkan berdaulat, kemerdekaan itu dengan seni drama untuk memberikan semangat kepada rakyat untuk melawan kolonialisme dan imperialisme," lanjut Aria.
Baca: Rumah Budaya, Puan: Terus Semangat Berjuang Bersama Rakyat
Sementara, Sekretaris BKN Pusat PDI Perjuangan, Rano Karno mengingatkan, kesenian merupakan produk budaya. Budaya yang memiliki arti budi dan daya.
"Jadi tidak mungkin kesenian tanpa pemikiran, tanpa bergerak, dan tanpa olah rasa," kata Rano.
BKN pun berencana akan ada acara rutin di rumah budaya. "Nanti kita bikin kalender, tiap hari ada kegiatan," ujar Rano.