Sidoarjo, Gesuri.id - Dapur Umum Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur masih terus mengepul. Hal itu dilakukan demi suksesnya acara peringatan hari lahir (harlah) ke 100 tahun atau 1 abad Nahdlatul Ulama (NU).
Sejak dibuka pada Senin (6/2), dapur umum berlokasi di Perum Puri Indah, Jl Raya Cemengkalang Sidoarjo itu tak henti memberikan pelayanan kepada para nahdliyin peserta acara.
Baca: Presiden Jokowi Hadiri Resepsi Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo
Adapun hidangan yang disajikan berupa kopi, teh, dan berbagai cemilan seperti tahu dan tempe goreng.
“Sore dan malam kemarin, sampai dini hari tadi, teman-teman chef (juru masak) terus beraktivitas,” kata Koordinator Dapur Umum Baguna Jatim, Bayu Utoro, Selasa (7/2).
“Untuk pagi ini kami membagikan nasi, sekitar seribuan bungkus,” imbuh dokter Bayu.
Untuk keperluan sarapan tersebut, lanjut Bayu, dipasok oleh panita harlah. Sementara sejumlah kader PDI Perjuangan Sidoarjo juga mensuplai bahan permakanan. Juga menyisihkan waktu dan tenaganya untuk turut berkegiatan. “Begitu indah gotong royong di lapangan, bahu membahu untuk menyukseskan acara,” kata Bayu.
Pada hari kedua ini, lanjut dr Bayu, telah dilakukan pergantian shift untuk relawan yang bertugas di dapur umum. Relawan yang sebelumnya bertugas pada malam hingga subuh, bergeser ke Kantor DPC PDI Perjuangan Sidoarjo yang tak jauh dari lokasi, untuk beristirahat dan memulihkan stamina.
Selain itu, Sudjalil Wakabid Keanggotaan dan Organisasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo mengatakan Faktor kesejarahan dan komitmen kebangsaan kalangan nasionalis dan religius, NU dan PDI Perjuangan, melatarbelakangi kegiatan dapur umum.
“Ketika ada sahabat punya hajatan, tentu kami membantu,” Ucap Sudjalil.
Baca: Basarah: Bung Karno & NU Beriringan Rebut Kemerdekaan
Mengenai kedekatan PDI Perjuangan dengan Nahdatul Ulama, Sudjalil mengatakan bahwasanya PDI Perjuangan memliki sejarah yang panjang dalam menjaga kebhinekaan.
“Oleh karena itu, PDI Perjuangan terus membangun semangat gotong royong dengan seluruh komponen bangsa termasuk NU. Apalagi PDI Perjuangan dan NU memiliki sejarah panjang bersama. Bahkan, maka semua berjalan secara natural, tidak dibuat-buat, dan tidak didorong oleh desain elektoral. Justru hal yang natural dan penuh suasana kebatinan itu yang menciptakan persahabatan sejati,” Ucap Sudjalil yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Sidoarjo.