Jakarta, Gesuri.id - Kepala BAGUNA DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, mengatakan Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPP dan DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta membangun dapur umum, guna membantu kelancaran petugas dalam mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dapur umum tersebut didirikan BAGUNA DPP dan DPD PDI Perjuangan DKI JAKARTA di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Terlihat sejumlah relawan BAGUNA PDI Perjuangan tengah memasak untuk kebutuhan Tim SAR.
Baca: PDI Perjuangan Minta Hak Korban Sriwijaya Air Segera Diurus
"Kami dari BAGUNA DPP dan BAGUNA DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta mendirikan dapur umum untuk kebutuhan semua relawan yang mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu," kata Hardiyanto Kenneth, Rabu (13/1).
Selain mendirikan dapur umum, BAGUNA PDI Perjuangan turut andil dalam proses evakuasi pengangkatan puing dan jenazah korban pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu.
"Para relawan BAGUNA juga turut andil dalam proses evakuasi tersebut, untuk membantu tim SAR gabungan," tutur pria yang kerap disapa Kent itu.
Terkait dapur umum, Kent menambahkan, pihaknya membuat 3.000 paket makanan per hari untuk para relawan yang mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air.
"Kami siapkan 3.000 paket makanan untuk para relawan sebanyak tiga kali, makan pagi, siang, dan malam. Kami juga menyediakan minuman seperti kopi dan teh serta makanan kecil. Posko BAGUNA PDIP akan melayani semua relawan yang datang ke sini selama 24 jam, inilah bentuk dari pelayanan dan pengabdian kami," ujar pria yang juga Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta.
Dukacita
Atas nama pribadi dan PDI Perjuangan, Kent menyampaikan dukacita yang mendalam atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ia mendoakan upaya pencarian pesawat dan korban dapat berjalan tanpa kendala.
"Atas nama pribadi dan partai. Kami sampaikan dukacita yang mendalam terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, untuk para korban dan keluarga yang ada di pesawat tersebut," sambung Kent.
Kent pun mengapresiasi kerja keras para pihak yang terlibat dalam pencarian, dan investigasi Sriwjaya Air SJ 182, seperti Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Baca: BAGUNA Bantu Korban Sriwijaya, Bencana Sulawesi & Kalimantan
"Kami berharap dengan sudah ditemukannya black box, KNKT bisa mencari penyebab jatuhnya pesawat sebagai evaluasi kecelakaan pesawat tersebut, dan juga dapat menjadi acuan dalam mengevaluasi pesawat-pesawat yang lain," pungkasnya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekira pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dari data manifes, pesawat diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri 50 penumpang dan 12 kru. Dari jumlah penumpang tersebut, 40 orang di antaranya adalah dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas 6 kru aktif dan 6 kru ekstra. Dilansir dari poskota.