Ikuti Kami

Banteng Kota Mataram Buka Puasa: Memupuk Jiwa Gotong Royong

Made Slamet: Yang utama esensi kegiatan buka puasa ini, memupuk jiwa gotong royong sebagai bentuk kemajemukan.

Banteng Kota Mataram Buka Puasa: Memupuk Jiwa Gotong Royong
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram, Made Slamet bersama Sekretaris dan fungsionaris DPC PDI Perjuangan setempat saat melaksanakan buka puasa bersama di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Mataram.

Mataram, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Mataram menggelar buka puasa bersama dengan jajaran pengurus, fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram, dan pengurus PAC PDI Perjuangan setempat, Sabtu 15 Maret 2024.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram, Made Slamet mengatakan kegiatan buka puasa bersama ini, merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan pihaknya dalam rangka menjaga kekompakan  antar kader banteng.

"Yang utama esensi kegiatan buka puasa ini, memupuk jiwa gotong royong sebagai bentuk kemajemukan," ujarnya dalam sambutannya.

Anggota DPRD NTB dapil Kota Mataram ini, menekankan pentingnya mengembangkan tradisi silaturahmi antar kader banteng.

Diharapkan, kader PDI Perjuangan harus hadir di tengah warga masyarakat untuk memberikan solusi atas berbagai problem warga, mulai pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, sampai penanggulangan balita stunting dan pengentasan kemiskinan.

”Dengan bergerak terus di tengah masyarakat, sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Lebih-lebih dalam bulan ramadan, maka kader PDI Perjuangan di semua jenjang akan terus menghidupkan jiwa gotong royong dan terus bersama wong cilik sebagai semboyan perjuangan partai," kata Made.

Dalam buka puasa itu, ditampilkan menu takjil seperti kurma, es buah, jajanan pasar, serta menu makanan yang dimasak ibu-ibu kampung penggiat UMKM.

Begitu azan Magrib berkumandang, semua yang hadir membatalkan puasa dan menikmati sajian. Guyub dan rukun.

Dalam kesempatan itu. Made meminta para kader PDI Perjuangan di Kota Mataram agar senantiasa meningkatkan tali silaturahmi. Dan memperkuat jiwa gotong royong kader PDI Perjuangan dengan rakyat.

”Soliditas kader banteng dan gotong royong dengan warga masyarakat harus terus diupayakan. Melalui berbagai momen dan kesempatan. Dengan sering bertemu sesama pengurus dan rakyat, kita terus mempertemukan gagasan dan memperkuat kerja-kerja kerakyatan demi meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat,” jelas Made.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa keberagaman itu tidak hanya terwujud dalam kehidupan sehari-hari tapi juga dalam bentuk monumen yang telah ada sejak dulu.

Made mencontohkan, di Pura Mayura terdapat patung haji dan di Pura Lingsar juga terdapat tempat umat muslim berbudaya (Kemalik di Pura Lingsar-red) termasuk warga yang mendiami Pelabuhan Ampenan. Yakni, banyak terdapat beragam suku dan bukan hanya muslim tapi dari berbagai suku, agama dan etnis.

"Kita sudah biasa dengan kemajemukan ini dan itu tidak ada masalah. Samua hidup rukun damai dan berdampingan. Jikapun ada masalah itu adalah kasus pribadi," tegasnya.

Made mengungkapkan hal itu, lantaran tahun ini keberagamaan memaknai dua hari besar agama yang bersamaan pada akhir Maret 2025 yakni Nyepi dan Lebaran Idul Fitri tahun 2025.

Ia mendaku bahwa dua hari besar agama ini harus dihormati dan dihargai dengan bersama-sama menjalankan sesuatu syariat agama masing-masing.

Tentunya, kata Made, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan berkeyakinan dalam beragama.

"Kader PDI Perjuangan wajib untuk terus memperkokoh persatuan, kemajemukan. Ini agar kerukunan umat beragama berjalan dengan harmonis di Kota Mataram," tandas Made Slamet. 

Sumber: www.beritalombok.net

Quote