Sanggau, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Kalbar II, Krisantus Kurniawan menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia terutama di Kalbar, terutama dimasa pandemi Covid-19 ini kendala yang dialami juga masalah jaringan telekomunikasi, Selasa (26/10).
Baca: PDI Perjuangan dan PKP Komitmen Bentengi Ideologi Pancasila
"Dalam rangka menunjang dunia pendidikan, dan mendekatkan akses komunikasi masyarakat, tentu sekarang telekomunikasi merupakan urat nadi perekonomian dan kehidupan seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, Pemerintah Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Komisi I DPR RI telah menyetujui di tahun anggaran 2021 ada sekitar 4.200 titik BTS. Kemudian di tahun 2022 itu ada 4.019 titik.
Ia menambahkan, jumlah itu tersebar di seluruh penjuru Republik Indonesia, tentu lebih memprioritaskan daerah-daerah yang memang blank spot, daerah yang belum ada sinyal internet, belum ada sinyal telekomunikasi.
Tower BTS ini, di Kalbar sekitar 721 titik tower BTS, dan di Kabupaten Sanggau ada sekitar 86 titik.
"Memang banyak masyarakat yang bertanya kepada saya mengenai titik BTS tersebut. Ada satu desa ada titik BTS, desa lain tidak ada. Mereka menyampaikan aspirasi kenapa di desa kami tidak ada, jadi pada kesempatan ini juga perlu saya sampaikan bahwa bukan towernya yang penting, yang penting jaringan atau sinyalnya," tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan itu meyakini, kalau semua sudah dipasang 721 titik itu tentu sedikit sekali daerah yang blank spot. Karena mereka saling menguatkan, antara titik satu dengan titik lain. Sambung menyambung. Kalau pun kebutuhan masyarakat terkait akses jaringan telekomunikasi semakin meningkat, dirinya berusaha akan usulkan lagi ke pemerintah terkait.
Selain itu lanjut Krisantus, tujuan tower BTS adalah untuk menunjang program pemerintah tentang ASO (Analog Switch Off) yang artinya peralihan dari televisi analog ke televisi digital. Target pemerintah tahun 2022 semua televisi sudah dengan siaran digital. Lebih jernih, lebih bersih, lebih canggih. Tidak ada lagi televisi analog.
Baca: Beasiswa Sekjen Hasto, Pendekatan Ilmiah Kepemimpinan Bangsa
"Televisi analog, bagi Masyarakat-masyarakat yang belum mampu, Pemerintah sudah menyiapkan yang namanya Set Top Box (STB) Itu sekitar 8 juta. Sudah dihitung, sudah disurvei, sekitar 8 juta penduduk kita yang belum memiliki televisi layar datar. Itu perlu ditambah alat yang namanya STB," ujarnya.
Nantinya tentu dibagikan kepada masyarakat yang belum memiliki televisi layar datar atau masih menggunakan televisi tabung.
"Itu dibantu STB, Sehingga mereka dapat menerima siaran televisi digital," pungkasnya.
Kontributor: Yogen.