Asmat, Gesuri.id – Bupati Asmat, Elisa Kambu memastikan Pemkab Asmat, Provinsi Papua Selatan siap kembali menggelar Festival Budaya Asmat Pokman sebagai ajang memperkenalkan dan mempromosikan seni ukiran masyarakat setempat pada tanggal 6 hingga 13 Oktober 2022.
Baca Sekjen Hasto Beberkan Kesiapan Menuju Pemilu 2024
“Kesiapan TNI sudah, koneksi sudah dilaksanakan, tinggal pelaksanaannya. Kami sudah sangat siap tanggal 6 sampai 13 Oktober ini,” ujar Bupati Elisa Kambu kepada media di Gedung Negara Provinsi Papua pada Senin (24/8).
Ia mengatakan festival itu merupakan agenda rutin tahunan Pemkab Asmat dan Gereja Katolik Keuskupan Agats sejak tahun 1981 tepat bulan Oktober dan sempat vakum selama dua tahun karena pandemik Covid.
Menurut Bupati Kambu, kegiatan icon Kabupaten Asmat tersebut sebagai momen bangkitnya perekonomian Asmat pasca pandemi, dimana ribuan ukiran kayu hasil terbaik pengukir Asmat akan dipamerkan dan dilelang dengan harga yang besar bahkan dipajang di Museum Asmat.
“Kami akan buat eksibisi mengukir untuk membuktikan bahwa mereka yang membawa ukiran benar-benar pengukir asliya. Kami akan beri uang untuk eksibisi selama 3 jam guna melihat dan membuktikan langsung kemampuan pengukir,” katanya.
Festival Asmat Pokman merupakan perubahan nama dari sebelumnya Festival atau Pesta Budaya Asmat. Perubahan ini pada tahun 2019. Pokman dalam bahasa Asmat dialek Rumpun Bisman yang mengandung pengertian hasil karya yang merupakan ekspresi budaya dan jati diri suku Asmat atau orang Asmat dan suku-suku lokal di negeri lumpur dan rawa Asmat.
Berikut kegiatan festival tersebut diawali dengan registrasi peserta, tarian, ukiran, anyaman dan perahu, pembukaan kegiatan carnaval dan eksibisi tarian masal serta pentas seni, formasi dan atraksi perahu demonstrasi mengukir anyaman.
Baca Safari Politik Siap Bertemu Gerindra, Golkar, PKB, PPP, PAN
Ibadah syukur di Katedral, tur bakau di Sungai Famborep, dan pangkur sagu, pengumuman lomba mengukir dan menganyam, lelang ukiran dan anyaman.
Dilanjutkan dengan talk show dengan seniman serta pentas seni dan diakhiri dengan lelang ukiran dan anyaman, pentas seni serta penutupan.
Kurator Fransiska S.