Indramayu, Gesuri.id - Membanjirnya garam impor di pasaran sejak pertengahan 2021 lalu membuat petani garam tertekan. Pada awal kran impor dibuka, harga garam bahkan sampai pada level terendah yakni Rp100 per kilogram.
Keluhan itu pun sampai sekarang masih dirasakan petani garam di Kabupaten Indramayu. .
Baca: Hoax Megawati Sakit, Banteng Tabanan Laporkan Akun Penyebar
Mendengar keluhan harga anjlok, Bupati Indramayu, Nina Agustina, blusukan ke sentra tambak garam di Kecamatan Krangkeng. Di sana, ia mendengar langsung keluhan petani tambak.
Mendengar keluhan para petambak, Nina memastikan Pemkab Indramayu akan memperhatikannya.
"Akan dibahas dengan dinas terkait, termasuk akan membawa persoalan ini ke pemerintah pusat," tandas Nina, Selasa, (14/9).
Sembari persoalan anjloknya harga garam dibahas, kata Nina, Pemkab Indramayu akan melakukan pembenahan infrastruktur.
Infrastruktur yang dibenahi itu, mulai dari akses jalan hingga penerangan jalan umum menuju sentra garam.
Baca: Geger Balita Makan Tanah & Serpihan, Dewi Minta Pemkot Peka
"Insfrastruktur akan mempengaruhi ongkos produksi garam. Semakin baik infrastrukturnya, maka ongkos produksi semakin bisa ditekan," kata Nina seraya meminta seluruh pelaku usaha garam harus saling mendukung agar kesejahteraan petaninya meningkat.