Semarang, Gesuri.id - Sejumlah wilayah di Kota Semarang kembali dilanda banjir pada Selasa (28/11), setelah semalaman diguyur hujan deras, terutama di wilayah Kecamatan Genuk dan Pedurungan.
drg. Rahajeng Widyaswari Tjahjo Kumolo, calon anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng 1 mengingatkan bahwa dampak banjir rentan sekali yang berefek timbulnya berbagai penyakit yang menyerang warga.
Seperti gatal pada kulit, diare, maupun penyakit lain yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang kurang bersih. Bahkan, penyakit leptospirosis yang berasal dari kencing tikus yang bisa saja bercampur dengan genangan air saat banjir.
“Menanggulangi penyakit disebabkan banjir, masyarakat perlu diberikan pengetahuan tentang macam-macam penyakit yang sering muncul serta cara penangananannya,” kata putri mendiang Tjahjo Kumolo tersebut.
Menurut Ajeng, sapaan akrabnya, sosialisasi bisa melalui RT/RW di lingkungan yang rawan terjadi banjir sehingga warga bisa terlibat aktif dan memiliki pengetahuan cara menanganinya secara mandiri, serta diharapkan bisa menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Apalagi, kejadian banjir di Kota Semarang ini tidak baru sekali terjadi, sehingga masyarakat diminta turut aktif mengantisipasi masalah penyakit yang biasanya umum terjadi. “Kejadian banjir kan berulang. Jadi, masyarakat harus mengetahui cara untuk mencari pengobatan pertama jika sampai terkena penyakit,” katanya.
Ditambahkannya, memang saat Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk mengurangi dampak luasan wilayah banjir dengan berbagai program.
Karena itu, Ajeng mengimbau masyarakat untuk ikut terlibat dalam upaya penanganan banjir, misalnya tidak membuang sampah sembarangan yang berpotensi membuat sumbatan di aliran sungai.
Selain itu, rutin membersihkan saluran air di lingkungan sekitar dengan cara kerja bakti. Ia juga mengapresiasi langkah Pemkot Semarang yang sudah dengan cepat merespon setiap masalah yang berkaitan dengan dampak banjir
“Misalnya dengan memberikan perhatian terhadap masyarakat terdampak banjir, dengan pemberian obat gratis, pemeriksaan medis, pendampingan kesehatan, penyediaan air bersih dan sarana lainnya,” katanya.
“Apalagi jika ada balita dan batita yang sangat rentan terhadap berbagai penyakit di lingkungan yang terkena imbas banjir,” pungkasnya.