Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Pembina Karnaval Budaya Nusantara Cap Go Meh Glodok 2018, Charles Honoris mengatakan bahwa agenda ini merupakan festival keberagaman budaya Indonesia. Hal ini disampaikan Charles saat memberikan kata sambutannya di depan LTC Glodok, Jakarta, Minggu (4/3).
Melalui acara Karnaval Budaya Nusantara Cap Go Meh Glodok 2018 ini, Charles mengajak masyarakat untuk selalu menjaga budaya bangsa Indonesia.
"Kita sebagai anak bangsa punya kewajiban untuk menjaga keragaman yang ada di Indonesia, karena itu adalah kekayaan yang ada di Indonesia," ucap Charles.
Karnaval Budaya Nusantara Cap Go Meh Glodok ini merupakan perhelatan kali kedua. Sebelumnya pada tahun 2016, festival serupa pernah digelar.
Meskipun ini merupakan acara untuk perayaan Cap Go Meh, karnaval ini juga menampilkan banyak tari-tarian dari daerah Indonesia seperti tarian Kabasaran dari Sulawesi Utara, Sisingaan dari Jawa Barat dan Reog dari Jawa Timur.
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa Cap Go Meh merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Pasalnya, masyarakat Tionghoa sudah ada di bumi Nusantara sejak ratusan tahun lalu.
"Saya ingin mengutip kata-kata dari founding father kita, pendiri bangsa kita Bung Karno bahwa negara Republik Indonesia bukan milik kelompok tertentu, bukan milik golongan tertentu, bukan milik agama tertentu, bukan milik suku tertentu tetapi Indonesia milik kita semua dari Sabang sampai Merauke," ucap Charles dengan penuh semangat.
Sekitar 2.400 peserta pengisi acara mengikuti dan meramaikan acara ini. Selain menampilkan berbagai macam tarian daerah, ada pula marching band Remaja Masjid Istiqlal dan korps polisi berkuda dari Mabes Polri. Tidak ketinggalan pula pertunjukan barongsai dari TNI dan Sekolah Modernland Tangerang.
Charles menambahkan bahwa acara kali ini dia mengundang banyak wihara yang ada di Indonesia untuk menghadiri Karnaval Budaya Nusantara Cap Go Meh Glodok 2018.
"Kita ingin menunjukan keberagaman yang memang sejatinya Indonesia itu beragam suku, ras dan agama," ucapnya.