Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Darmadi Durianto memberikan sejumlah paket bantuan sembilan bahan pokok (sembako) kepada sejumlah warga dengan kategori ekonomi kurang mampu.
Kegiatan itu ia lakukan dalam rangka mengisi kegiatan "Kunjungan Kerja Perorangan di Luar Masa Reses".
"Pembagian sembako ini sebagai wujud kepedulian kita sebagai wakil rakyat terhadap warga yang membutuhkan. Pemberian sembako ini juga sebagai wujud membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem," ucap Bendahara Megawati Institute itu kepada Gesuri.id di Jakarta, Kamis (8/6).
Baca: Adisatrya Dukung Penuh Peran BTN Jalankan Fungsinya
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga dilakukan dalam rangka menjalin sinergisitas dengan pemerintah.
"Kita sama-sama bahu membahu dengan pemerintah yang tengah fokus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem. Target Pemerintah kan tahun 2024 kemiskinan ekstrem ini ada di angka 0%. Sinergitas untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem ini perlu dilakukan sebab persoalan kemiskinan merupakan tanggung jawab kita semua bukan hanya pemerintah saja," tandas Politikus PDI Perjuangan itu.
Darmadi mengatakan, sebagai kader PDI Perjuangan dirinya senantiasa ditekankan dan dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap nasib rakyat yang masuk dalam kategori kesulitan ekonomi.
"Setiap kader PDI Perjuangan diwajibkan untuk berada di tengah-tengah kesulitan rakyat kecil atau wong cilik. Bagi kami membantu dan berada di tengah-tengah wong cilik adalah sebuah kewajiban yang tak boleh diabaikan. Bahkan dalam Rakernas PDI Perjuangan persoalan kemiskinan jadi agenda utama kami untuk dibahas dan dicarikan solusi penyelesaiannya secara konkret. Pada dasarnya Fakir Miskin dan Anak terlantar harus dipelihara Negara sebagaimana amanat konstitusi kita," ucapnya.
Sekali lagi, Darmadi menegaskan, upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem perlu didukung oleh seluruh komponen masyarakat termasuk DPR RI.
"Kolaborasi antar seluruh komponen masyarakat termasuk DPR RI dengan pemerintah mutlak diperlukan guna mengentaskan kemiskinan ekstrem. Karena kemiskinan ekstrem tak bisa hanya dilakukan menggunakan pendekatan fiskal semata, banyak variabel lain yang perlu dipecahkan bersama termasuk membangun kebersamaan dengan seluruh komponen anak bangsa lainnya," tandas Anggota Komisi VI DPR RI itu.
Baca: Darmadi & Gani Serap Aspirasi Warga Apartemen Jasmine Mansion
Darmadi mengaku optimistis jika kolaborasi terus dijaga maka target pemerintah mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga pada level nol persen bisa terealisasi.
"Target pemerintah menurunkan angka kemiskinan ekstrem nol persen atau setara 6.791.447 jiwa pada tahun 2024 bisa terealisasi jika persoalan tersebut dipecahkan melalui kolaborasi yang kuat antar seluruh komponen bangsa termasuk DPR RI," tandasnya.
Darmadi mengatakan, Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka mesti punya komitmen kuat untuk terus menekan angka kemiskinan.
"Soal kemiskinan pernah disinggung oleh founding father kita yakni Bung Karno di mana beliau saat pidato di depan sidang Anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai, 1 Juni 1945 menegaskan bahwa Tidak boleh ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka. Saya kira apa yang dikatakan founding father kita yakni Bung Karno mestinya jadi panduan kita semua untuk menyelesaikan beragam persoalan termasuk kemiskinan ekstrem ini,” tutup Darmadi.