Medan, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Djarot Saiful Hidayat menegaskan terorisme tidak akan habis karena terorisme bukan hanya gerakan politik yang dikendalikan tanpa idelogi, melainkan didasari oleh ideologi vandal yang desdruktif.
Baca: Bom Katedral, Hamka: Awasi Ketat Gerakan Radikalisasi Agama!
Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan kesepahaman dari seluruh stake holder masyarakat Indonesia untuk menjadikan Terorisme beserta ideologinya sebagai musuh bersama,
Hal itu diungkapkannya dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (30/3) menyikapi Bom Makasar yang terjadi di Gereja Katedral Makasar pada hari Minggu (28/3).
Djarot menuturkan kegiatan kontra terorisme harus dilakukan secara terprogam dan sistemik dan harus pula sampai kelingkungan terkecil keluarga, dengan itu ideologi terorisme yang berakar pada gerakan intoleransi tidak memiliki ruang,
“Keluarga sebagai stake holder bangsa terkecil harus pula menjadi bagian dari gerakan perlawanan yang anti terorisme yang anti kemanusiaan,” ungkap Djarot.
Kenapa harus demikian, kata Djarot, teroris sering kali tidak memandang bulu siapa yang menjadi korban bisa orang tua, anak-anak, laki-laki dan perempuan bisa jadi korban.
Mirisnya lagi, lanjutnya, orang yang terpapar paham ini akan kehilangan rasa kasih sayang terhadap sesama, bahkan keluarganya sendiri. Ia mencontohkan seringkali pengantin Bom Bunuh diri meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil, bahkan ada beberapa kejadian yang juga mengorbankan anak kecil ikut melakukan aksi bersamanya hingga anak-anak yang tak berdosa harus meninggal akibat ideologi yang salah.
“Untuk itu perlawanan terorisme saat ini tidak boleh lagi hanya dibebankan oleh aparat keamanan, kita sebagai rakyat yang mencintai NKRI harus turun bersama-sama menghempang aksi-aksi terorisme,” terang Djarot.
Ia menekankan sebagai partai politik yang terdepan dalam mengamalkan ideologi Pancasila, PDI Perjuangan juga menganggap perlu untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan kontra terorisme, baik secara langsung maupun tidak langsung terutama menggalakkan kampanye anti terorisme, radikalisme.
Baca: Bom Katedral, Samsul Hadi: Jangan Ragu Tindak Pelaku!
“Maka dari itu saya meminta kepada Petugas Partai, Pengurus, Kader dan Simpatisan PDI Perjuangan Sumut untuk ikut dalam melakukan kampanye anti radikalisme dan terorisme agar segala tindakan yang kontra kemanusiaan tersebut bisa dihabisi,” tandas Djarot.
Djarot juga berpesan agar kader menjadi yang terdepan dalam upaya-upaya pencegahan terorisme dan radikalisme dilingkungan masing-masing,
“Jangan takut, laporkan kepada aparat keamanan jika mendapati sesuatu yang janggal dilingkungannya, apalagi di Sumut baru-baru ini Polisi juga sudah menangkap beberapa teroris, artinya bahwa para pelaku teror sudah berada ditengah-tengah kita dan kita tidak boleh menutup mata akan hal tersebut,” pungkas Djarot. Dilansir dari pdiperjuangansumut.