Jakarta, Gesuri.id - Balai Marhaen yang didirikan Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Bidang Tani dan Nelayan, Antonius Fokki Ardiyanto terus berkiprah bersama masyarakat Yogyakarta.
Balai Marhaen menjadi tonggak sejarah bagi para penggerobak sampah di Kota Yogyakarta dengan pembentukan organisasi Forum Komunikasi Rakyat Penggerobak Sampah se-Kota Yogyakarta (Forkom RPSY), pada Senin (27/1).
Antonius Fokki Arsiyanto mengungkapkan, Forkom RPSY lahir sebagai bentuk respons atas kebijakan pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Kokoh
"Forum ini sekaligus menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi dan konsolidasi para penggerobak sampah dalam membantu mengatasi permasalahan sampah di wilayah ini," tuturnya dalam keterangan pers.
Ia menjelaskan, Forkom RPSY berkomitmen menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Yogyakarta untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan sampah yang kian kompleks.
"Selain itu, forum ini juga dirancang sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan para penggerobak sampah, sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia Merdeka yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum," ungkapnya.
Forkom RPSY dipimpin oleh Sigit Karseno, SH sebagai ketua, dengan dukungan struktur pengurus yang mencakup sekretaris, bendahara, dan perwakilan koordinator lapangan dari depo-depo sampah di seluruh Kota Yogyakarta.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
Forum ini juga didukung oleh dua tokoh penasehat, yaitu Antonius Fokki Ardiyanto dan Hasan Merkids, yang turut memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan misi Forkom RPSY.
"Dengan terbentuknya Forkom RPSY, diharapkan para penggerobak sampah dapat lebih terorganisir dan berdaya guna, tidak hanya dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari, tetapi juga dalam memperjuangkan hak-hak mereka untuk kesejahteraan yang lebih baik," harap Sigit Karseno.
"Forkom RPSY menjadi bukti nyata bahwa solusi atas persoalan sampah dapat dimulai dari penguatan komunitas masyarakat yang terlibat langsung dalam pengelolaan sampah," pungkasnya.