Ikuti Kami

Emanuel Puji Keuskupan Atambua, Pelopori Kedaulatan Pangan

Uskup Atambua, Yang Mulia, Mgr. Domi Saku menggambarkan sejumlah upaya beliau dan keusukupan untuk kedaulatan pangan.

Emanuel Puji Keuskupan Atambua, Pelopori Kedaulatan Pangan
Anggota DPRD NTT, Fraksi PDI Perjuangan, Emanuel Kolfidus, S.Pd., saat mengunjungi Istana Keuskupan Atambua, Sabtu (19/2). (Istimewa)

Atambua, Gesuri.id - Anggota DPRD NTT, Fraksi PDI Perjuangan, Emanuel Kolfidus, S.Pd menyampaikan penghargaan dan rasa hormat atas peran Keuskupan Atambua dalam gotong royong bersama negara memperjuangkan  kesejahteraan bagi rakyat. 

Itu dikatakannya saat mengunjungi Istana Keuskupan Atambua, Sabtu (19/2).

Baca: Wayang, Syiar Islam Hingga Identitas Kebudayaan Bangsa

Eman berkunjung ke Istana Keuskupan Atambua, di sela-sela kegiatan Kunjungan Kerja Komisi V DPRD yang dipimpin Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus H. Takandewa, S.Pd, yang sekaligus menjabat sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT ke SMA Katolik Suria Atambua, Kelompok penerima KUBE Provinsi di Kota Atmabua dan Penutupan Pelatihan Warga Transmigrasi binaan Dinas Koperasi, Tran smigrasi dan Ketenagakerjaan Provinsi NTT di Kecamatan Laen Manen, Kabupaten Malaka. 

Kepada Eman, pemimpin gereja dan umat Katolik di wilayah Kabupaten Belu, Malaka dan Timor Tengah Utara, Uskup Atambua, Yang Mulia, Mgr. Domi Saku menggambarkan sejumlah upaya beliau dan keusukupan untuk kedaulatan pangan dengan berbagai usaha, seperti, usaha ternak, utamanya terbak babi, dimana saat ini, Keuskupan sendiri memiliki kurang lebih 400 ekor, kemudian usaha budidaya ikan air tawar berupa budidaya lele, nila dan bandeng dengan jumlah ribuan ekor,  usaha budi daya pohon, usaha produksi pupuk Bio-Organik Cair dengan stok 80 ton dan budi daya  tanaman porang. 

Gereja Katolik, lanjutnya, tidak hanya fokus pada upaya rohaniah, pembinaan iman dan keselamatan jiwa umat, tetapi juga peduli pada  kehidupan duniawi umat, salah satunya dalam isu kedaulatan pangan. 

Menurut Monsinyur Domi, salah satu andalan usaha adalah produksi popuk Bio-Organik Cair (pupuk cair) yang diberi nama InHati KA, yang saat ini sudah mulai digunakan oleh pihak keuskupan dan para petani meskipun dari aspek merek dagang, masih melalui proses uji efektivitas dan uji Lab untuk mendapatkan sertifikasi produk. Pupuk Cair InHati KA efektif digunakan untuk tanaman holtikultura, padi, pembibitan dan buah-buahan.  

Sang gembala umat menyampaikan bahwa hasil uji coba, oleh keusukupan maupun oleh umat dan masyarakat, menunjukkan,  pupuk cair InHati KA memiliki efektivitas tinggi, dibuktikan dengan meningkatnya produksi tanaman seperti padi dan tanaman penghasil buah, jika dibandingkan sebelum menggunakan pupuk cair InHati KA. 

"Hasil uji coba kami sangat menjanjikan. Ini adalah upaya nyata gereja dalam turut mengembangkan program kedaulatan pangan sebagai wujud sinergi dan saling mengisi antara gereja dan negara (pemerintah) dalam menjawab upaya mensejahterakan masyarakat, didalamnya ada umat Katolik sebagai warga negara Indonesia, tandas Monsinyur Domi. 

Menurut Monsinyur Domi, gereja Indonesia saat ini telah bertransformasi dari gereja misionaris yang berarti lebih "menerima" menjadi gereja misioner yang berarti gereja yang "memberi". 

Baca: Hasto: Bung Karno Selalu Ingin Kepemimpinan RI Diakui Dunia 

Dulu kita banyak bergantung kepada gereja barat (Eropa), tetapi sekang gereja Indonesia memberi kontribusi untuk umat di Eropa, Amerika dan seluruh dunia.  Setelah memaparkan program-program kedaulatan pangan Keuskupan Atambua, Monsinyur Domi mengajak anggota DPRD NTT melihat langsung lokasi tambak ikan, bak penampung pupuk cair InHati KA dan  tempat pembuatan pupuk kompos dan pembibitan anakan pohon. 

Kepada Uskup, di akhir kunjungan, Eman yang juga menjabat Ketua Bapemperda DPRD NTT ini menandatangani kemasan produk perdana pupuk cair InHati KA untuk ditempatkan di Museum Keuskupan Atambua.

 

Kontributor: yogen sogen

Quote