Ikuti Kami

Empati Mahasiswa, Putra Pernah Kuliah Sambil Jadi Satpam

"Jadi saya tau rasanya berkuliah membantu orang tua tapi IPK harus tinggi. Saya punya empati kepada mereka".

Empati Mahasiswa, Putra Pernah Kuliah Sambil Jadi Satpam
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim, secara virtual, Rabu (20/1). (Sumber: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi))

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan dirinya bisa memahami perjuangan para mahasiswa yang harus bekerja membantu orangtuanya namun sambil kuliah dan berusaha meraih nilai yang tinggi.

Sebab, lanjutnya, ia pun pernah melakoni hal yang sama dimana saat kuliah selama 4 tahun Putra bekerja sebagai satpam, yaitu security guard di kampusnya. 

Baca: Putra Sepakat Uang Kuliah Diringankan, Bukan Ditunda

"Jadi saya tau rasanya berkuliah membantu orang tua tapi IPK harus tinggi. Saya punya empati kepada mereka," ungkap Putra dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim, secara virtual, Rabu (20/1).

Putra mengisahkan setiap hari ia bertemu dengan 40 hingga 50 mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahannya melalui zoom sambil bekerja. Bahkan, lanjutnya, ia menyaksikan langsung di dapilnya Jakarta Timur para mahasiswa yang sekolah sambil bekerja. 

Ia mencontohkan ada yang tengah zoom kuliah sambil bekerja sebagai petugas kebersihan di wisma atlit, meski Putra menilai hal itu sangat berisiko bagi kesehatannya.

Baca: Kepada Mendikbud, Putra Minta Sosialiasi PIP & Evaluasi PJJ

"Mereka zoom sambil jadi petugas tol.. Mas Menteri, mereka zoom sebagai petugas kebersihan di wisma atlit, saya tanya "kamu terpapar covid? iya tapi saya juga kerja di wisma atlit" dan juga ada yang bekerja sebagai konsultan," ungkapnya. 

Untuk itu, Putra meminta kepada kemendikbud agar UKT (Uang Kuliah Tunggal) tetap dilanjutkan, karena sangat membantu mahasiswa dan para orang tua murid, bukan hanya sekedar KIP (Kartu Indonesia Pintar) kuliah. 

"Saya juga berterima kasih terhadap program-program ini," ujarnya.

Terlebih, Putra menambahkan di tengah bencana Covid-19 yang sedang melanda negeri sangat berdampak terhadap kondisi perekonomian siswa maupun orang tua siswa. 

Baca: Serapan PIP di DKI Rendah, Putra Gencarkan Sosialisasi

Putra juga berharap kedepan serapan PIP, KIP Kuliah maupun UKT serapannya lebih tinggi.

"Dampak ekonomi ini menurut analisa saya dan pantauan saya ini bisa berlangsung sampai dua tiga tahun kedepan. Untuk itu, ini akan berdampak pada orang tua siswa didik baik itu yang di SD sampai SMA/SMK maupun yang dikuliah. Saya suka diskusi panjang hal ini dengan Pak Nizam Dirjen Dikti Kemendikbud, terkait dengan bagaimana orang tua didik untuk membayar uang kuliah," terang Putra.

Quote