Jakarta, Gesuri.id - Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Eva Kusuma Sundari mengatakan Jokowi tidak akan pernah berhenti blusukan. Hal itu, Ia melanjutkan karena blusukan memang mendekatkan pemimpin kepada rakyatnya.
"Artinya memang blusukan komunikasi politik yang paling pas dan valid. Tidak seperti gaya elite seperti dulu. Semua sekarang ikut blusukan. Artinya apa? Sukses. Karena masyarakat bisa ketemu pemimpinnya," ujarnya, Senin (5/11).
Baca: Jokowi Bicara Tempe untuk Luruskan Kampanye Hoax Sandi
Anggota Komisi XI DPR RI itu pun membantah jika Jokowi mulai blusukan lagi sekadar demi kepentingan elektoral di Pilpres 2019. "He is never stop blusukan. Tiap kunjungan kerja pasti blusukan," kata dia.
Perkara blusukan ke pasar yang baru dilakukan, kata Eva, lantaran memang pernyataan-pernyataan Sandiaga soal harga dan daya beli di pasar harus diluruskan Jokowi.
"Yang jelas Pak Jokowi tidak pernah meninggalkan rakyatnya. Enggak pernah lepas tangan dengan kondisi ekonomi masyarakat," kata Eva.
Terkait itu, blusukan Jokowi di pasar Bogor baru-baru ini memang bukan untuk menyeimbangkan harga. Melainkan, lanjut Eva, untuk membuktikan pernyataan Sandiaga bahwa tempe setipis kartu ATM tidak benar.
Baca: Lima Hijrah Jokowi Menjaga Teguh Aset Bangsa yang Besar
"Kalau tempe enggak sebesar ATM kan artinya itu hoax Sandiaga. Pesannya, Pak Jokowi bilang tempe harga sekian besarnya sekian. Pesannya ke Pak Sandi, stop making hoax," kata Eva.
Eva pun menyebut Politisi PAN Yandri Sutanto tidak paham konsep keseimbangan harga. Menurutnya harga itu ditentukan oleh pasokan dan kebutuhan sebuah barang. Sedangkan Jokowi, menurut Eva, telah bekerja dan membuat kebijakan agar supply and demand tetap dalam kondisi stabil.
Baca:
"Seperti saat siklus menjelang Lebaran. Kamu boleh untung tapi yang pantas. Tidak memeras konsumen tiap kali menjelang Lebaran. Sehingga kemarin kan inflasi terendah 2,3 persen," tuturnya.
Dalam hal ini Eva menilai blusukan Sandiaga justru mengamini kalau cara yang dilakukan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, bukan sekadar pencitraan seperti tuduhan kubu oposisi selama ini.