Jakarta Barat, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo diajak memanen anggur dan menanam cabai saat menemui Kelompok Tani Wanita (KTW) Dsafa di RW 7 Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Sabtu (7/10).
Petani KTW Dsafa sukses memanfaatkan gang-gang sempit dan lahan kosong di sekitar rumah warga untuk menanam beraneka sayuran, buah hingga budi daya ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Beberapa produk yang dikembangkan di kawasan itu bahkan berhasil dijual ke pasaran hingga meningkatkan ekonomi warga. Kabar suksesnya warga Kembangan melakukan urban farming itulah yang membuat Ganjar berkunjung ke lokasi itu saat berada di Jakarta, Sabtu.
Saat tiba di lokasi, Ganjar disuguhi pemandangan aneka macam sayuran yang ditanam warga di gang-gang sempit pinggir jalan.
Wandi selaku penanggung jawab KTW Dsafa mengatakan mereka mulai urban farming sejak 2017. Awalnya, warga ingin membuat tiap gang di daerah itu hijau dengan menanam aneka macam sayuran. "Ternyata hasilnya sangat bagus dan mampu mencukupi kebutuhan warga. Jadi, program ini lanjut sampai sekarang," kata Wandi.
Melihat hasil yang menjanjikan itu, warga pun memanfaatkan lahan kosong yang ada di belakang perkampungan.
Lahan yang dulunya tempat pembuangan sampah dan dipenuhi semak belukar itu kini disulap menjadi Agro Edu Wisata yang menghasilkan. Lahan itu ditanami anggur, jeruk, durian, dan aneka sayuran seperti kangkung, selada, pokcoy, cabai, tomat, seledri dan lainnya.
"Kami juga budi daya ikan lele dan mujair yang sudah berkali-kali panen, pak," timpal Khusnul Khotimah, salah satu anggota KWT Dsafa Kembangan.
Saat itu, para petani perkotaan itu langsung mengajak Ganjar menuju lokasi Edu Agro Wisata tersebut. Eks gubernur Jateng itu juga diajak memanen buah anggur dan menanam cabai.
"Tidak hanya kami konsumsi sendiri, pak, banyak produk yang kami hasilkan bisa kami olah dan jual ke pasaran seperti keripik kangkung, keripik selada, teh bunga telang, abon lele dan lainnya," tutur Khusnul.
Ganjar pun tersenyum bangga melihat kegigihan ibu-ibu KTW Dsafa Kembangan. Menurutnya, apa yang dilakukan warga ibu kota itu adalah wujud nyata program kedaulatan pangan.
"Ini contoh menarik, ya, warga kota memanfaatkan gang sempit dan lahan kosong untuk bercocok tanam dan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka," ucap Ganjar.
"Ada anak-anak muda yang terlibat sehingga ini tidak hanya jadi tempat bercocok tanam, tetapi juga jadi tempat edu agro wisata yang menarik, banyak orang piknik ke sini," imbuhnya.
Menurut Ganjar, sebenarnya tiap keluarga bisa berdaulat dari sisi pangan. Mereka tidak harus bergantung dengan orang lain, karena bisa menanam sendiri dan memiliki ketahanan pangan secara mandiri.
"Misalnya, ketika harga cabai naik, mereka bisa tanam sendiri. Sayuran mahal bisa petik sendiri di pekarangan, bahkan tak hanya untuk konsumsi sendiri, ini bisa dijual sehingga menambah ekonomi," tuturnya.
Ganjar Disambut Histeris oleh Warga
Kedatangan Ganjar ke Agro Edu Wisata Kembangan itu disambut histeris oleh warga setempat. Mulai anak kecil hingga orang dewasa antusias mendekati Ganjar untuk minta foto dan bersalaman.
Saat itu, Ganjar juga tampak akrab dengan anak-anak dan melayani mereka dengan ceria. Terekam juga momen ketika Ganjar menggendong seorang balita dengan manjanya dan balita itu nampak nyaman digendong Ganjar cukup lama.
"Pak Ganjar menang ramah sekali, merakyat. Itu anak kecil saja mau digendong dan tenang sekali. Tanda pak Ganjar penuh cinta dan kasih sayang pada rakyatnya," ucap seorang warga.