Batang, Gesuri.id – Capres Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat yang mampu untuk beli bahan bakar nonsubsidi atau Pertamax, jangan bahan bakar bersubdisi (Pertalite).
Itu didapatinya saat mencoba berdialog dengan pembeli BBM saat sidak di sebuah SPBU.
Salah satu pembeli yang diajak dialog diketahui sedang membeli bahan bakar bersubsidi (pertalite). Saat ditanya mengenai pekerjaan, tenyata ia seorang bankir. Sontak Ganjar terkejut dan langsung memintanya untuk beli bahan bakar nonsubsidi atau Pertamax.
“Maka tadi kita ajak bagi yang mampu belinya Pertamax. Masak ada bankir tadi mau piknik, artinya orang yang berkemampuan, handphone-nya juga bagus-bagus, belinya pertalite. Belilah yang tidak bersubsidi, sehingga kita bisa berbagi dengan masyarakat lain,” tegas Ganjar, baru-baru ini.
Ganjar mengatakan dari sisi pasokan BBM sejauh ini masih bagus di SPBU tersebut. Namun, ia menyayangkan ada masyarakat kategori mampu yang masih membeli BBM bersubsidi.
“Kalau dari sisi pasokan bagus, tetapi kita lihat tadi orang-orang mampu belinya juga pertalite. Padahal kita tahu itu seharusnya untuk yang tidak mampu,” kata Ganjar usai sidak.
Hal itu diketahui Ganjar saat berdialog dengan masyarakat yang mengisi BBM di SPBU Rest Area 379A tol Batang-Semarang. Awalnya, Ganjar yang hendak pulang ke Semarang mendadak berhenti di SPBU. Ia kemudian turun dan mendekati petugas SPBU yang sedang melayani konsumen.
Kepada petugas SPBU Ganjar sempat menanyakan mengenai pasokan bahan bakar. Lalu mengenai perbedaan antrean konsumen, antara sebelum dengan sesudah kenaikan harga BBM pada 3 September lalu. Petugas itu menjelaskan jika tidak ada perbedaan yang signifikan.
SPBU Rest Area 379A bukan SPBU pertama yang disidak Ganjar pascakenaikan harga BBM. Sebelumnya ia pernah mengecek SPBU saat melawat ke Rembang. Setelah itu saat olahraga pada hari Rabu (7/9/2022) pagi Ganjar juga sempat mengecek SPBU di Jalan Veteran Kota Semarang.
“Prinsipnya hampir semua SPBU yang kemarin kita cek sampai dengan hari ini, alhamdulilah suplainya lancar, dan antrenya tidak panjang,” tandas Ganjar.