Jakarta, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo meminta kepada para siswa sekolah untuk bangga menjadi Bangsa Indonesia.
“Dengan bangga menjadi Bangsa Indonesia, semua tantangan bangsa dapat dihadapi bersama,” ujarnya.
"Menurutmu apa tantangan terbesar bangsa Indonesia?" pertanyaan tersebut dilontarkan Ganjar saat mengajar di SMA Negeri Sumpiuh Kabupatan Banyumas, beberapa waktu lalu.
Bermacam-macam tanggapan siswa saat menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian Ganjar menanyakan apakah ada yang tidak bisa berbahasa Jawa.
Ganjar kemudian menunjuk dua siswa yang mengacungkan jari karena tidak bisa berbahasa Jawa untuk maju ke depan.
Mereka ditanya salah satu siswa Kiki Meilani Dalimunthe, mengatakan tidak bisa bebahasa Jawa karena dia berasal dari Medan dan baru satu setengah tahun di Sumpiuh. Sedangkan siswa lain Santi Wulandari mengaku dari Bima Nusa Tenggara Timur.
"Mengapa Sumpiuh menjadi pilihan," tanya Ganjar.
Mereka berdua mengaku ada keluarga yang ada di Sumpiuh, juga ingin mencari pengalaman dan suasana yang berbeda dengan yang berada di daerahnya.
Ketika ditanya apa tantangan terbesar apa tantangan terbesar bangsa ini. Kiki mengaku korupsi dan narkoba adalah tantangan terbesar. Sedangkan Santi menjawab pornografi dan terorisme.
Terkait hal tersebut apa hukuman yang layak untuk korupsi. Kiki siswa Kelas XI itu dengan mentap menjawab hukuman mati.
Ganjar mengatakan seandaikan yang korupsi Bapakmu atau keluargamu, dengan percaya diri dia menjawab “Saya tetap berpendirian, iklas seandainya ada keluarga yang korupsi ditembak mati,” katanya mendapat tepukan meriah dari kurang lebih 700 siswa yang hadir.
Terkait narkoba dan pornografi apa yang harus dilakukan, banyak jawaban yang disampaikan oleh para siswa.
Bahkan Ganjar menanyakan kepada siswa apakah mereka sudah pernah menyaksikan video porno melalui hp, dan lain sebaginya. Walau banyak yang malu-malu tetapi sebagian mengacungkan jari. Dan ketika siapa yang belum pernah menyaksikan film porno, kurang dari 10 anak yang mengacungkan jari.
Siswa siswi SMA Negeri Sumpiuh, berdialog dan saling menjawab pertanyaan atas ajakan Gubernur, baik cara penanggulangan terorisme, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan lain sebagainya. Gubenur juga memberi kesempatan beberapa anak untuk menyampaikan masukan, ada yang bertanya tenteng infrastruktur, ekonomi dan lain sebagainya.