Banjarnegara, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo mengatakan saat ini pengembangan domba Batur berjalan dengan baik. Para petani mendapat pendampingan dari sejumlah perguruan tinggi.
“Jadi, di Dieng lagi dikembangkan domba Batur, dan ada hasil yang cukup bagus. Ternyata beberapa kelompok tani, wanita tani, peternak, didampingi salah satunya IPB (Institut Pertanian Bogor), dan hasilnya bagus. Kandungan dagingnya sudah dijelaskan oleh IPB,” ujarnya saat berbincang dengan 450 petani, petani milenial dan kelompok wanita tani (KWT) Banjarnegara, di Pendapa Soeharto Whitlam, Dieng, Banjarnegara, yang juga diisi dengan dialog soal inseminasi buatan dan pengembangan domba Batur.
Baca: Ganjar Pranowo: Soal Cawapres Masih Diskusi
Inseminasi buatan (IB) adalah proses memasukkan air mani beku (spermatozoa) yang telah dicairkan, yang berasal dari ternak jantan unggul, ke dalam saluran alat reproduksi betina, sehingga mampu meningkatkan mutu genetik hewan ternak dalam waktu singkat, dan menghasilkan anakkan berkualitas dalam jumlah banyak, menggunakan bantuan manusia dan alat khusus yang disebut insemination gun.
Ditambahkan, di Dieng bukan hanya beternak secara tradisional, tapi juga modern. Tinggal para peternak diberikan pendampingan secara maksimal.
“Sebenarnya ini tidak terlalu sulit, hanya butuh ketekunan dan butuh pelatihan lebih banyak. Dulu saya meminta diadakan lomba masak domba Batur, cari chef kelas dunia, yang Indonesia saja. Dan daging ini dimasak dengan berbagai rasa yang enak. Nanti kita pilih dan kita sajikan,” lanjut Ganjar, baru-baru ini.
Oleh karena itu, imbuh Ganjar, olahan domba nantinya menjadi alternatif wisata di Dieng. Karena tidak hanya diolah menjadi sate dan gulai, tetapi berkembangnya bentuk masakan yang lain.
“Dengan teknologi yang hebat ini harapan kita bisa sangat maju. Termasuk tadi dari Undip, mendampingi inseminasi buatan. Lima bulan akan panen cempe (anak kambing), sekaligus kami minta dibantu apakah dari Undip, IPB, Unsoed, untuk membantu mengajar kelompok tani, bagaimana mengelola bisnisnya. Sehingga menjadi skala usaha yang menguntungkan,” imbuh Ganjar.
Menurutnya, pada tahun 2023, ada 33 kelompok peternak di Banjarnegara mendapat bantuan domba. Masing-masing kelompok menerima 27 ekor domba dan enam kambing jawa randu.
Magnet Wisata
Kedatangan Gubernur berambut putih itu selain berdialog, juga melakukan penanaman bibit kopi arabika di kawasan Dieng.
Baca: Ganjar Hanya Tersenyum saat Ditanya soal Wacana Duet dengan Prabowo
“Kalau mereka tetap tinggal di sini, jadi tuan rumah, bisa memproduksi dan dengan pemkab, itu bisa dijadikan satu paket wisata. Ini agrowisata, maka tadi saya juga menanam kopi di atas, melihat dari atas ini arealnya membentang bagus,” katanya.
Menurut Ganjar, potensi yang ada di Dieng, baik peternakan maupun pertanian dapat dieksplorasi sedemikian rupa sebagai magnet wisata.
“Bisa di-eksplore menjadi wisata, kuliner dan ada ilmu pengetahuan dan teknologi di belakang ini, membawa bagus. Maka hadirlah IPB, Unsoed, Undip untuk kolaborasi,” tandasnya.