Jakarta, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo mengatakan menjadi pemimpin tidak memandang era, apakah milenial atau lainnya, yang membedakan adalah sentuhannya. Misalnya, zaman dulu kalau mau bertemu camat, bupati, atau gubernur, sampai presiden sangat sulit.
Namun, lanjutnya, sekarang eranya berbeda. Dengan teknologi informasi yang semakin maju, jarak itu hilang. Masyarakat bisa langsung dekat dengan pemimpin.
Baca: Ganjar Pranowo: Soal Cawapres Masih Diskusi
“Maka dibutuhkan pemimpin yang dekat. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus dekat. Dekat dengan siapa? Dekat dengan masyarakat. Kadang ada yang marah-marah, ada yang maki-maki, ada yang minta-minta, minta apapun. Apapun namanya, ingin ditumpahkan semuanya dan cepat,” beber mantan orang nomor satu di Jateng ini, baru-baru ini.
Tidak hanya itu, pemimpin sekarang juga tidak bisa kaku menyapa masyarakat. Bahkan pemimpin harus selalu dekat, responsif, cepat, dan nonformal. Untuk mempermudah, maka pemimpin bisa memanfaatkan teknologi informasi.
Baca: Ganjar Hanya Tersenyum saat Ditanya soal Wacana Duet dengan Prabowo
Ganjar juga mengungkapkan saat ini semua warga harus adaptif mengingat semua berubah dengan cepat.
Ia mencontohkan saat di masa pandemi Covid-19, warga diharapkan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dan tidak menyakiti.
“Di era pandemi ini, orang harus adaptif, punya toleransi,” ucapnya, saat menyapa warga Poso melalui obrolan virtual bersama akun tana_poso yang diawaki Gunawan, baru-baru ini.