Jakarta, Gesuri.id – Capres Ganjar Pranowo mengatakan MTQ bagian dari pendidikan karakter dan membuat mental spiritual anak kuat agar tidak terserang berbagai informasi dari luar. Pihaknya berharap selain karakter, lewat MTQ ini motivasi anak berprestasi semakin naik.
“Semoga ini menjadi langkah dan salah satu metode yang bisa dipakai dalam mendidik karakter anak. Saya berikan apresiasi terhadap para pendamping MTQ. Kualitas anak didik MTQ sangat ditentukan dari pendamping,” ujar Ganjar usai resmi membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Pelajar Jawa Tengah XXXII, di Balai Kota Surakarta, beberapa waktu lalu.
Sebelum membuka acara, Ganjar menerima tropi piala bergilir juara umum MTQ Pelajar Jawa Tengah dari Pemerintah Wonosobo dan diserahkan ke Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Sebab, MTQ sebelumnya juara umum diraih Wonosobo.
“Saya menyambut baik acara ini, terlebih saat pembacaan kalam Illahi pembukaan acara sudah ditampilkan juara 1 MTQ Pelajar Jateng 2016 dari Surakarta. Suaranya sungguh indah,” ujar Ganjar.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Tengah Farhani, menyampaikan, panitia MTQ kali ini mengusung tema Aktualisasi Nilai-nilai Alqur’an untuk Mewujudkan Generasi Muda yang Waras, Wasis, dan Berakhlakul Karimah.
“Ini tema yang luar biasa,” kata Farhani yang juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah ini.
Menurutnya, melalui forum MTQ ini harus menjadi momentum untuk mengembalikan Islam sebagai ajaran yang jauh dari kekerasan. Pihaknya mengajak peserta yang hadir untuk menjadikan Islam Indonesia menjadi contoh negara-negara Islam lainnya.
“Islam menjadi agama mayoritas tentu ini bukti Islam mampu bersanding dengan nilai-nilai demokrasi. Islam menjamin kehidupan kebebasan beragama,” paparnya.
Untuk itu pihaknya menginginkan lewat MTQ ini bisa membangkitkan keteladanan masyarakat untuk terus mengamalkan Islam Rahmatan Lil Alamin. Selain itu meningkatkan kerukunan dan keramahan dalam kehidupan beragama.
Dalam pembukaan ini, turut hadir Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah Ahmad Daroji, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Surakarta.