Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden Ganjar Pranowo diketahui berkunjung ke Kampus Institut Nahdlatul Ulama (INU) di Jalan Argasari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (10/10)
Ganjar bahkan sempat memberikan ceramah di hadapan audiens yang hadir terkait pendidikan dan bonus demografi.
“(Terkait bonus demografi) waktunya tinggal 13 tahun, kalau anak-anak muda ini besok berilmu berakal punya pengetahuan, hebat negara kita! Tapi, kalau mereka tidak dibekali dengan ilmu, tidak dibekali dengan kecerdasan dan pengetahuan, bahaya,” ungkapnya.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Tanpa dibekali kecerdasan dan pengetahuan, tambah Ganjar, anak-anak Indonesia akan menghadapi situasi yang tidak bisa berkompetisi.
“Tidak bisa berkompetisi dan tidak bisa berkolaborasi. Maka, nantinya kalah dalam persaingan. Bahkan negeri ini kemudian tidak bisa melakukan lompatan seperti layaknya Jepang waktu itu, Korea ataupun Tiongkok di Asia yang melompat tinggi sekali karena memanfaatkan bonus demografi dan itu artinya sekolahan, Pak rektor,” jelasnya ditujukan kepada Rektor INU Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ganjar pun mengaku dirinya senang bisa hadir di INU Tasikmalaya membawa isu tentang sekolahan serta pendidikan.
“Itulah, anak-anak bangsa yang kelak kemudian akan menjadi bibit unggul, maka kesehatan ibu hamil juga mesti dijaga,” ucap Ganjar.
Baca: Ini Permintaan Warga Papua Jika Ganjar Pranowo Jadi Presiden
“Jangan sampai angka kelahiran ibu, Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan itu tinggi. Biasanya kawin terlalu muda, ada tiga ya Bu. Pertama terlalu muda, kedua terlalu tua, ketiga (melahirkan) terlalu dekat,” lengkapnya.
Ganjar menambahkan, bahwa tidak ada alasan untuk tidak bisa sekolah atau kuliah bagi anak-anak muda Indonesia.
“Tidak ada alasan sekarang saya miskin, tidak bisa sekolah. Enggak ada. Negara itu punya kurang lebih sekarang sekitar Rp 200 triliun dana abadi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diberikan kepada para siswa, sehingga kemudian mereka bisa kuliah sampai S3,” tegas Ganjar.
“Cerita ini untuk mengantarkan, bahwa kita semuanya mesti menyiapkan generasi muda ini dengan baik. Tentu INU kita harapkan juga menjadi Center of Excellence (red: merupakan rancangan yang difokuskan untuk melatih kemampuan hard skills dan juga soft skill) agar orang yang kemudian belajar ke sini (red: INU), anak-anak yang kelak kemudian akan menjadi anak-anak terbaik Indonesia,” pungkasnya.