Makassar, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (NA) berharap putrinya Dr Putri Fatimah Nurdin SE, MAgr yang baru saja meraih gelar doktor dari Universitas Kyusu bisa mengaplikasikan ilmunya untuk pembangunan di Sulsel.
Baca: Atasi Kemiskinan di Sulsel, OJK Diminta Beri Kemudahan
“Ilmunya Putri ini lagi dibutuhkan. Dia belajar tentang penyebab bencana. Ilmunya memetakan daerah yang rawan bencana,” jelas Nurdin Abdullah yang bangga sekaligus terharu atas kesuksesan putrinya tersebut.
Pekan lalu, Putri berhasil meraih gelar itu setelah sukses mempertanggungjawabkan disertasinya di hadapan sidang terbuka dengan judul; Landslide Susceptibility Assessment and Cost Benefit Analysis on Mitigation Measure in Bili-bili Watershed, South Sulawesi-Indonesia.
Risetnya mengenai memetakan penyebab utama longsor di wilayah hulu Sungai Jeneberang dan membuat skenario mitigasi yang efektif dan optimal mengendalikan longsor di hulu dan banjir di hilir.
Selama enam tahun terakhir, dimulai dari program master, putri Nurdin Abdullah itu mendalami earo control engineering.
Dengan gelar ini, Putri mengikuti jejak kedua orang tuanya menjadi mahasiswa lulusan Universitas Kyusu.
Pada kesempatan itu, Putri menyampaikan, sebagai cucu pertama almarhum Prof Fachruddin dan almarhum Karaeng Abdullah, serta anak pertama pasangan Prof HM Nurdin Abdullah dan Hj Liestiaty, dia memiliki tanggungjawab sebagai contoh bagi adik-adik dan sepupunya.
“Saya berterima kasih kepada Papa dan Mama. Saya harus menjadi contoh bagi adik-adik dan sepupu,” katanya.
Suasana penjemputan Dr Putri Fatimah Nurdin SE, MAgr menjadi hening seketika setelah pembacaan doa oleh Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah M.Agr yang didaulat untuk memberi sambutan tidak mampu menahan haru. Air matanya mengalir jatuh di pipi. Suaranya tidak bisa keluar. Suasana hening selama tiga menit.
“Saya minta maaf. Ntar,” Nurdin Abdullah membuka suara. Suaranya hampir tak tersengar. Kecil dan tertahan lagi. Suasana kembali hening.
Baca: Prof Andalan Janji Berikan Beasiswa Untuk Pendidikan Dokter
Ketua Tim Penggerak PKK yang berdiri di samping kanan mengusap bahu suaminya. Putri yang berdiri di samping kiri, Syamsul Reza, dan Fathul Fauzi yang berdiri di belakang hening. Puluhan orang yang hadir menjemput Putri diam. Tidak ada suara.
“Maaf. Saya terharu karena Putri dengan kemauan yang besar bisa mewujudkan harapan saya dan mamanya. Dia mandiri. Adik-adinya mandiri. Saya bangga hari ini,” Nurdin Abdullah membuka keheningan.