Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III yang juga Ketua Badan Pembuatan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kukar, H Ahmad Yani mengungkapkan, pihaknya terus memonitor ketersediaan LPG 3 kg yang terus berkurang sejak awal Juni 2023 hingga menjelang Iduladha tahun ini.
"Kami bersama seluruh anggota Komisi III juga sudah melakukan rapat internal berkaitan dengan permasalahan ini guna memikirkan solusi tepat untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi selama sebulan ini," ungkap Yani, Kamis (13/6/2024).
Persoalan ini lanjut Yani harus segera teratasi, karena LPG 3 kilogram atau gas melon ini menjadi kebutuhan pokok masyarakat untuk digunakan memasak setiap hari.
"Seharusnya kelangkaan tidak terjadi di daerah yang kaya Sumber Daya Alam (SDA) dan berstatus daerah penghasil migas. Kok kekurangan migas, ini ada permainan pada level distributor, pengecer dan pasti ada penimbun. Sebab tidak mungkin stok itu kurang yang kita tidak harapkan,” ungkap politikus PDI Perjuangan ini.
Saat ini, Yani menegaskan pihaknya bakal berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menuntaskan persoalan LPG yang langka. "Kami berpesan supaya distributor maupun pengecer tidak bermain-main dengan ketersediaan gas serta meminta Pertamina untuk bertanggung jawab," tegasnya.
Pihaknya berencana akan bertemu Pertamina dalam waktu dekat karena dinilai kelangkaan ini juga bukan menjadi hal baru lagi. Yani menyebut polemik kelangkaan LPG 3 kilogram selalu menjadi pembahasan berulang setiap tahunnya, sehingga permasalahan ini harus segera disikapi dan diselesaikan.
“Ini tidak lazim setiap tahun terjadi, kita akan panggil semua pihak untuk mencari solusi atas masalah rakyat ini. DPRD akan tetap berupaya mencarikan solusinya agar bisa teratasi,” pungkas Yani.